Kapal Pencuri Ikan dari Negeri Jiran Malaysia Diringkus Lagi

Kapal pencuri ikan dari Negeri Jiran Malaysia kembali diringkus oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di perairan Selat Malaka.
Kapal pencuri ikan dari Negeri Jiran Malaysia kembali diringkus oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di perairan Selat Malaka. (Foto: Tagar/Humas KKP)

Jakarta - Kapal pencuri ikan dari Negeri Jiran Malaysia kembali diringkus oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di perairan Selat Malaka. Nakhoda kapal dan 3 anak buah kapal diamankan petugas karena diduga melakukan ilegal fishing

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Tb Haeru Rahayu menyebutkan bahwa kapal dengan nomor KM.KHF 1923 tersebut berhasil dicegat oleh KP HIU 08 milik KKP saat sedang melakukan penangkapan secara ilegal pada titik koordinat 03° 00,491' Lintang Utara (LU) - 100° 43,318' Bujur Timur (BT).

"Semangat pantang menyerah jajaran kami lagi-lagi membuahkan hasil, satu lagi berhasil ditangkap kapal ikan asing (KIA) berbendera Malaysia," terang sosok yang akrab disapa Tebe di Jakarta, Rabu, 18 November 2020.

Tebe menambahkan, penangkapan dilakukan pada Selasa, 17 November 2020 sekira pukul 11.28 WIB. Dari kapal tersebut, petugas menangkap Nai Hlaing, nakhoda kapal beserta 3 anak buah kapal (ABK) yang keseluruhannya berkebangsaan Myanmar.

"Nakhoda dan awak kapalnya berkebangsaan Myanmar," sambung Tebe.

Guna penyelidikan lebih lanjut, kapal dan ABK kapal Malaysia ini digiring menuju satuan pengawasaan (Satwas) PSDKP Dumai. Adapun nakhoda KM.KHF 1923 dijerat dengan Pasal 92 jo Pasal 26 ayat (1) dan Pasal 98 Jo pasal 42 ayat (2) Undang-Undang No.45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

"Penangkapan ini menunjukkan komitmen kuat KKP dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan nasional," tandasnya.

Sebelumnya, KP. HIU 01 juga telah meringkus dua KIA berbendera Malaysia di Perairan ZEE Indonesia pada Selasa 10 November 2020. Penangkapan saat momen Hari Pahlawan tersebut dilakukan di Selat Malaka di titik koordinat 03° 10, 325' Lintang Utara (LU) - 100° 30,318' Bujur Timur (BT) dan titik 03° 13,615' LU - 100° 37,008' BT.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Stasiun PSDKP Belawan, Andri Fachrulsyah menyampaikan bahwa intensitas operasi di selat Malaka memang sedang digenjot mengingat pihaknya menerima informasi keberadaan kapal asing yang masih mencuri ikan di Selat Malaka. Hal tersebut berdasarkan informasi dari nelayan maupun hasil overlay data yang disampaikan Pusat Pengendalian (PUSDAL) KKP.

"Kami tindaklanjuti informasi dan data pemantauan tersebut", ujar Andri.

Sebagai informasi, selama kepemimpinan Menteri Edhy Prabowo, KKP telah menangkap 81 kapal ikan dengan rincian 62 Kapal Ikan Asing yang terdiri dari 27 KIA berbendera Vietnam, 16 KIA berbendera Filipina, 18 KIA berbendera Malaysia, dan 1 KIA berbendera Taiwan.[]

Berita terkait
Kapal Malaysia Curi Ikan di Pulau Berhala, 4 Awak Diamankan
Satgas 115 berhasil meringkus sebuah kapal ikan asing (KIA) berbendera Malaysia yang mencuri ikan di Pulau Berhala.
2 Kapal Ikan Berbendera Malaysia Ditangkap di Selat Malaka
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 2 kapal ikan asing (KIA) berbendera Malaysia yang melakukan illegal fishing di Selat Malaka.
Tidak Lagi Ditenggelamkan, Kapal Asing Jadi Patroli Laut
Kapal asing kini tidak lagi ditenggelamkan. Menteri KKP Edhy Prabowo baru saja menerima kapal asing rampasan STS-50 dan akan dipakai untuk patroli.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.