Takalar - Kapal bermuatan sembilan ton tenggelam dihantam ombak besar diperairan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis 23 Juli 2020. Kapal milik Kepala Desa (Kades) Rewataya, Tallasa Bombong Takalar ini mengangkut papan, batu merah, dan satu unit motor, selain itu terdapat 13 penumpang diatasnya.
Kapal yang mereka tumpangi ini berlayar pulang dari Dermaga Takalar lama menuju Pulau Tanakeke.
Beruntungnya semua selamat, tapi dari peristiwa ini kerugian mereka cukup banyak, sekitar Rp 350 juta.
Ke-13 awak kapal yang tenggelam tersebut diantaranya, Kades Rewataya, Tallasa Bombong, Anto 20 tahun, Masita 14 tahun, Daeng Jaya 50 tahun, Daeng Baso 42 tahun, Sudir 21 tahun, Ruswan 18 tahun, Iwan 18 tahun, Jumriani 19 tahun, Abdullah 18 tahun, Siang 22 tahun, Elsa 22 tahun dan Pangeran 2 tahun.
Menurut keterangan Kades Rewataya, peristiwa bermula saat cuaca mulai memburuk. Kapal yang mereka tumpangi mendadak dihantam ombak besar sebanyak dua kali dan akhirnya tenggelam.
"Kapal kami dihantam ombak sebanyak dua kali dan langsung tenggelam sekitar pukul 10.00 pagi," kata Tallasa Bombong.
Tallasa mengaku kurang lebih dua jam dirinya bersama 12 penumpang lainnya terombang-ambing dilautan lepas. Beruntung mereka ditemukan oleh salah satu pelaut yang hendak menuju Pulau Tanakeke.
"Bersyukurnya kami ditemukan seorang pelaut bernama Daeng Nai sekitar pukul 12.00 siang, dia sementara dari arah Takalar menuju pulau Tanakeke. Kami terombang-ambing kurang lebih dua jam," tutur Tallasa.
Para korban pun akhirnya dibawa menuju Desa Tompotana untuk mendapatkan perawatan Medis di rumah Bidan Puskesmas Tanakeke.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanakeke Herianto Ali membenarkan jika ke-13 korban kecelakaan laut tengah dirawat di rumah Bidan Tanakeke. Kondisi mereka awal ditemukan sangat lemah, Namun kini berangsur membaik.
"Karena terlalu lama berenang di laut, semua korban dalam kondisi loyo. Dan sekarang ke-13 korban sudah mulai membaik setelah mendapatkan bantuan oksigen, dan perawatan medis lainnya," kata Herianto.
Terpisah, Kapolsek Mappakasunggu, Iptu M Natsir mengatakan, semua awak kapal ditemukan dalam kondisi selamat. Kendati, kerugian yang ditaksir mencapai Rp 350 juta.
"Beruntungnya semua selamat, tapi dari peristiwa ini kerugian mereka cukup banyak, sekitar Rp 350 juta," kata Iptu M Natsir. []