Kanker Leukimia Rentan Menyerang Anak-anak 0-14 Tahun

Kanker yang paling banyak diderita anak-anak di Tanah Air.
Ilustrasi anak terkena kanker leukimia. (Foto: Pixabay)

Jakarta, (Tagar 23/2/2019) - Kanker Leukimia menjadi salah satu penyakit yang rentan dialami anak usia 0-18 tahun. Hingga saat ini, fasilitas pengobatan di Tanah Air untuk penyakit ini belum memadai.

Leukemia merupakan sel darah ganas yang berasal dari sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak di bagian dalam dari tulang yang memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.

Hasil riset kesehatan Dasar tahun 2013 (Riskedes) menunjukkan prevalensi kanker anak umur 0-14 tahun di Indonesia sebanyak 16.291 kasus. Kanker yang paling banyak diderita anak-anak di Tanah Air adalah Leukimia, kemudian disusul kanker bola mata.

Penyakit ini juga menjadi penyebab tingkat kematian anak nomor satu di Indonesia. "Pertama, Leukimia menjadi kasus nomor satu daan semua anak bisa terkena kanker jenis itu," ungkap Kepala Instalasi Anak RS Kanker Dharmais, dokter Hardini Intan, dikutip dari Depkes.go.id.

Hardini menambahkan, datanya mengungkap setiap rumah sakit yang memiliki fasilitas kanker leukimia terdapat 70 persen anak-anak menderita penyakit tersebut.

Baca juga: Manfaat Sehat Bersepeda Tiap Menit Sampai Jangka Waktu 1 Jam

Melihat kondisi tersebut, orangtua sepatutnya mewaspadai munculnya kanker leukimia melalui gejalanya. Adapun gejalanya pucat, memar atau pendarahan, nyeri tulang, terlihat ada benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri tanpa demam, penurunan berat badan, demam tanpa alasan yang jelas, batuk yang menetap hingga sesak napas, berkeringat di malam hari.

Selain itu terjadi perubahan pada mata, yaitu mata juling, terlihat manik putih, hilangnya penglihatan, memar atau bengkak disekitar mata. Ditambah lagi perut semakin buncit, sakit kepala yang berkepanjangan, kemudian muntah setiap pagi hari, nyeri pada tangan, kaki, sehingga terjadi pembengkakan tanpa riwayat.

Namun kenyataanya, Pengedali Penyakit Menular, dokter Lily S. Sulistyowati mengungkapkan, 50 persen anak yang menderita kanker leukimia telat datang ke fasilitas kesehatan. Banyak yang dalam keadaan stadium lanjut.

Minimnya pengetahuan menjadi salah satu penyebab kanker anak dalam kondisi lanjut. Padahal apabila terdeksi secara dini, masih dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik.

"Minimnya pengetahuan orangtua tentang kanker, menjadi penyebab lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak datang ke fasilitas kesehatan dalam keadaan stadium lanjut. Padahal jika terdeksi sejak dini masih bisa disembuhkan dengan terapi yang baik," urai Lily S.

Salah satu bentuk pencegahan lainnya agar anak terhindar dari kanker leukimia adalah pola hidup dan mengonsumsi makan-makanan sehat. Selain itu aktif untuk mengenali bentuk gejala leukimia pada anak.

Dengan begitu, jika orang tua melihat anak demam, tidak nafsu makan sebagai gejala awal, dokter mengimbau agar langsung periksa ke dokter, di puskesmas  atau rumah sakit terdekat untuk mengetahui secara pasti penyakit yang diderita anak.

Baca juga: Cegah Kelebihan Berat Badan dengan Diet Ikan Tongkol

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.