Kampanye untuk Mengurangi Kematiaan Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

Langkah ini mengikuti adopsi Agustus 2020 oleh Majelis Umum PBB tentang Aksi Dasawarsa untuk Keselamatan di Jalan
Orang-orang mengamati mobil yang rusak akibat kecelakaan lalu lintas di Mong-Ngafula distrik, di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, Afrika, 16 Februari 2020 (Foto: voaindonesia.com - Junior KANNAH/AFP)

Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO – World Health Organization) memulai kampanye untuk mengurangi jutaan kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya, sedikitnya separuh pada tahun 2030. Langkah ini mengikuti adopsi Agustus 2020 oleh Majelis Umum PBB tentang Aksi Dasawarsa untuk Keselamatan di Jalan.

Lebih dari 50 juta orang meninggal akibat kecelakaan di jalan raya sejak mobil diciptakan oleh pengusaha Jerman, Karl Benz, pada tahun 1886. Kini Organisasi WHO melaporkan, kecelakaan di jalan raya mengorbankan lebih dari 3.500 nyawa setiap hari. WHO menambahkan bahwa jumlah kematian mencapai hampir 1,3 juta dan sekitar 50 juta cedera setiap tahun.

WHO mengutip cedera lalu lintas jalan sebagai penyebab utama kematian di dunia untuk anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 29 tahun. Direktur Departemen Penentu Sosial WHO, Etienne Krug, mengatakan sebagian besar kematian dan cedera dapat dicegah.

Kecelakaan bus TransjakartaBus Transjakarta tabrakan beruntun di Jl. MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin, 25 Oktober 2021. (Foto: Tagar/Ist)

Dia menambahkan, inti Rencana Global PBB untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan menyelamatkan nyawa adalah, mengalihkan orang mengendarai mobil, dan menyarankan mereka beralih ke sarana transportasi yang lebih aman dan sehat.

“Beralih dari sistem transportasi mobil dengan lebih banyak berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan transportasi umum. Untuk melakukannya, kita harus membuatnya aman. Rencana itu juga menganjurkan untuk melibatkan lebih banyak kawula muda. Seperti yang saya katakan, mobil adalah penyebab utama kematian bagi kaum muda. Maka sebaiknya memberi mereka peran yang lebih besar dalam membentuk gelombang baru transportasi, dan peran yang lebih besar untuk sektor swasta," papar Krug.

Krug mengatakan, sektor swasta penting karena bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan yang diproduksinya. Dia menambahkan, sumber bahaya yang besar adalah banyaknya mobil bekas yang dibuang oleh negara-negara kaya ke negara-negara berkembang.

“Mobil bekas yang tidak memenuhi standar keselamatan, baik yang dijual di dalam negeri maupun yang diimpor dari negara lain yang sudah tidak menginginkannya lagi. Jadi mengatur ekspor mobil bekas dan impor di sisi lain merupakan bagian sangat penting untuk meningkatkan keselamatan di jalan kita," ujarnya.

mobil swakemudi kecelakaan di californiaSalah satu mobil swakemudi Tesla yang mengalami kecelakaan di Mountain View, California, AS, 23 Maret 2018 (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Sebuah laporan tahun lalu oleh Program Lingkungan PBB mendapati, diperkirakan 14 juta kendaraan tua berkualitas buruk dan sangat berpolusi diekspor dari Eropa, Jepang, dan Amerika antara 2015 sampai 2018. Empat dari 5 mobil, katanya, dijual ke negara-negara miskin, dengan lebih dari setengahnya ke Afrika.

Jika keadaan tetap seperti itu, WHO memperingatkan sekitar 13 juta kematian, dan 500 juta cedera akan terjadi dalam 10 tahun berikutnya. Sebagian besar kematian dan cedera yang dapat dicegah ini, katanya, akan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (ps/jm)/voaindonesia.com. []

Korban Tewas Kecelakaan Lalu Lintas di Amerika Naik 7%

Kecelakaan Lalu Lintas di Puncak Bogor, Lima Tewas

Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas Diatur dalam UU

DPR Sentil Jasa Marga Soal Ketentuan Pidana dan Denda

Berita terkait
Korban Tewas Kecelakaan Lalu Lintas di Amerika Naik 7%
Korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Amerika naik 7%, angka ini merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2007
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.