Kampanye Jokowi di Kupang Ramai UMKM, Pedagang Senang Dagangan Laris

Deretan UMKM berjejer di lokasi kampanye Jokowi di Kupang mengaku senang dagangannya laris.
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri Deklarasi Komunitas Olahraga, Pemuda, Influencer dan Penyandang Disabilitas Bersatu di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (7/4/2019). (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Kupang, (Tagar 8/4/2019) - Capres nomor urut 01 Joko Widodo menggelar kampanye di Lapangan Sitarda Lasiana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/4). Deretan UMKM berjejer di lokasi kampanye Jokowi mengaku senang dagangannya laris.

Salah satunya Yeni Oktaviana Rano Baki (46), pedagang yang menjual sejumlah aksesoris khas NTT lewat UMKM-nya mengaku dagangannya laris manis.

"Paling laku aksesoris seperti gelang, anting, kalung. Ada juga bahan tenun ikat dari sejumlah daerah di NTT," kata Yeni di lokasi kampanye, dikutip Antara, Senin (8/4).

Baca juga: Ma'ruf Amin Balik Bertanya ke Prabowo, "Yang Dikuasai Asing Apa?"

Yeni menambahkan, produk tenun ikat yang dijualnya memiliki harga beragam, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu. 4 pegawainya silih berganti melayani pengunjung yang datang ke UMKM-nya.

Wanita yang berasal dari Suku Sabu Rajua itu menjelaskan dirinya bersyukur pemerintah daerah kerap membantu usahanya dengan misi dagang di provinsi lain.

Produk kerajinan Yeni pun telah dijual di sejumlah negara lain, yakni Thailand dan Jepang. Yeni berharap pemerintah dapat membantu promosi produk-produk UMKM ke luar negeri lebih gencar lagi.

"Supaya diberdayakan lagi karena tenun ikat sudah mendunia agar lebih bagus lagi promosinya," ujar  Yeni.

Dalam kampanye Jokowi di Kupang, 10 gerai UMKM dengan beragam produk berjejeran di dalam lokasi. Pendukung Jokowi-Ma'ruf mulai berdatangan dari pagi untuk bertemu capres petahana tersebut.

Baca juga: 1.200 WNI di Malaysia Deklarasikan Dukungan ke Jokowi-Ma'ruf

Berita terkait
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja