Kampanye Hitam, Endang Akui Disuruh Jadi Dukun Dadakan

Kampanye hitam, Endang akui disuruh jadi dukun dadakan. "Saya tadinya enggak mau, tetapi ada uang Rp 200 ribu yang saya terima. Akhirnya, saya lakukan saja,” ujarnya.
Endang, yang menjadi dukun palsu untuk menyerang pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. (Foto: Ist/Dok Tim Pemenangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi)

Bandung, (Tagar 17/6/2018) – Endang, warga Pantai Jayanti, Kabupaten Cianjur, mengaku disuruh oleh pihak tertentu untuk berpura-pura menjadi dukun sebagai bagian dari kampanye hitam yang ditujukan bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Tim Pemenangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dalam siaran persnya pada Minggu (17/6) menyebutkan, Endang awalnya bertemu sejumlah pendukung salah satu pasangan calon di Pilgub Jabar 2018 dari Kota Bandung.

Pertemuan itu, seperti dituturkan Endang, berlangsung di sebuah penginapan, tak jauh dari rumahnya. Pasangan calon yang dimaksud merupakan kompetitor Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

"Ketemu sama mereka itu di penginapan milik tetangga. Enggak jauh dari sini. Mereka bilangnya mau ziarah dan minta saya antar. Ya sudah, saya antarkan," kata Endang.

Masih menurut Endang, rombongan akhirnya sampai di sebuah gua di Pantai Jayanti. Sesuai dengan gambaran yang tersebar dalam video, pantai ini termasuk ke dalam wilayah Pantai Selatan Jawa Barat.

Di mulut gua, kata Endang, pendukung pasangan calon tersebut meminta dirinya untuk menjadi dukun dadakan. “Ternyata mereka sudah menyiapkan bunga rampai, kemenyan, dan kepala kambing untuk melakukan ritual serta ikat kepala hitam dan pakaian pangsi,” tuturnya.

Disebutkan, perangkat ritual tersebut terlihat jelas dalam video yang sengaja disebarkan usai melakukan ritual.

Ketika diminta menjadi dukun dadakan, Endang mengaku sempat menolak. Namun, imbalan uang sebesar Rp 200 ribu membuat lelaki berusia 75 tahun ini tidak mampu menahan diri.

"Saya tadinya enggak mau, tetapi ada uang Rp 200 ribu yang saya terima. Akhirnya, saya lakukan saja. Terus terang pak, saya tidak membawa apa-apa ke lokasi itu. Semua sudah siap begitu saja," ujarnya.

Tim Pemenangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memandang kejadian tersebut sebagai masalah serius. Secara resmi, pihaknya telah melaporkan kampanye hitam itu kepada Bawaslu Jawa Barat.

"Jelas ini tujuannya menjatuhkan kandidat kami. Kami semua orang beragama, hanya memohon kepada Allah SWT. Jadi, ini jelas kampanye hitam," kata Sekretaris Tim Pemenangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, MQ Iswara. (ant/yps)

Berita terkait