Kak Seto Setuju Tahun Ajaran Baru Tak Harus ke Sekolah

Ketua LPAI Kak Seto setuju tahun ajaran baru di tengah pandemi Covid-19 bukan berarti siswa harus ke sekolah.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto. (Foto: Antara/Anom Prihantoro)

Jakarta - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang memberikan pernyataan bahwa tahun ajaran baru di tengah pandemi Covid-19 bukan berarti siswa harus masuk sekolah.

"Kami memberikan apresiasi terhadap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah menegaskan dengan jelas bahwa tahun ajaran baru bukan berarti harus sudah masuk sekolah. Jadi, sekolah itu tidak harus juga keluar rumah, tergantung situasi dan kondisi," kata Kak Seto dalam diskusi virtual bertemakan Siapkah Sekolah Dibuka?, dikutip dari keterangan resminya, Minggu 7 Juni 2020.

Kalau memang masih takut, masih penuh pertimbangan dan sebagainya sehingga belum juga datang ke sekolah, tetap perlu diapresiasi.

Kak Seto mengatakan pembukaan kembali sekolah hendaknya disesuaikan dengan tingkat penyebaran serta kemampuan pemerintah dalam mengelola bidang pendidikan di era new normal. Dan yang paling penting dari segalanya, kata dia, kesehatan dan keselamatan hidup dari para peserta didik.

"Jangan sampai anak-anak mengejar supaya bisa ketemu teman-temannya justru membuat korban tambah banyak. Saya kira itu harus diperhitungkan semua," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan yang ditetapkan pemerintah terkait tahun ajaran baru di tengah pandemi Covid-19 hendaknya juga menghargai hak dari keluarga para peserta didik, yaitu orang tua. "Kalau memang masih takut, masih penuh pertimbangan dan sebagainya sehingga belum juga datang ke sekolah, tetap perlu diapresiasi. Meskipun daerahnya berada di zona hijau," ujar Kak Seto.

Ilustrasi guru, sekolahIlustrasi guru mengajarkan muridnya di lingkungan sekolah. (Foto: Pixabay)

Kak Seto mendorong Kemendikbud dan para pengajar tetap memberikan penjelasan terkait modul-modul pembelajaran jarak jauh yang disiapkan pemerintah harus tetap disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya menyangkut standar kompetensi yang harus dicapai dan juga kelulusan.

"Orang tua harus dilibatkan sehingga ada komunikasi dengan para guru. Hal ini akan membuat anak jauh lebih nyaman belajar di rumah," katanya.

Kendati demikian, Kak Seto mengatakan masa pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum untuk mengajarkan etika yang bisa langsung dipraktikkan anak di dalam keluarga. Anak-anak bisa langsung mempraktikkan cara menghormati orang tua, saudara, asisten rumah tangga serta belajar bekerja sama dan membantu orang lain.

"Pendidikan tidak semata harus berada di sekolah, tetapi di mana saja. Pendidikan jalur formal, dan nonformal, saling melengkapi dan menggantikan sehingga saat ini tidak perlu ada kebingungan," tutur Kak Seto.

Berita terkait
Skenario Masuk Sekolah di Rembang saat New Normal
Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Rembang menunggu keputusan Kemendikbud soal pembukaan sekolah di new normal.
Sah! Ujian Nasional SD, SMP dan SMA Ditiadakan
Ujian nasional (UN) bagi siswa tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat resmi ditiadakan di tengah merebaknya virus corona.
Jokowi Ungkap Bolos dan 2 Masalah Pendidikan Indonesia
Presiden Jokowi mengungkapkan tiga masalah di dunia pendidikan Indonesia yang mesti diatasi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.