Kader Ogah Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Freddy Latumahina mengatakan Bambang Soesatyo merupakan kader yang cukup berprestasi dan layak didukung menjadi ketua umum Golkar.
Bendera Golkar berkibar saat kampanye capres nomor 02 Prabowo Subianto di Lapangan Karebosi Makassar, Minggu (24/3/2019).

Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Freddy Latumahina mengatakan kader Partai Golkar di daerah merasa kehilangan sosok pemimpin karena aura partai anjlok, konsolidasi pengurus di daerah dengan pusat tidak berjalan baik, partai tidak dijalankan sesuai AD/ART.

Oleh sebab itu, kata dia, wajar kalau banyak kader di daerah tidak menginginkan Airlangga Hartarto kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Tiga tahun Airlangga pimpin partai, suara turun. Daerah-daerah kehilangan ketokohan Golkar. Jadi bukan hanya di nasional saja. Ini membuat semua orang yang cinta partai bertanya-tanya. Mekanisme tingkat pusat tidak jalan, suka-suka dia, ada kesalahan konsolidasi organisasi, melanggar konstitusi partai," kata Freddy.

Dia meyakini kader yang betul-betul mencintai Golkar pasti akan bersuara melihat kondisi partai saat ini.

Freddy memastikan desakan dari para senior agar Airlangga tidak lagi memimpin Golkar bukan karena masalah pribadi, tapi agar partai ini selamat menjalani agenda politik selanjutnya.

"Semua orang melihat prestasi Bamsoet dan akhirnya orang membandingkan, Bamsoet sudah berbuat apa? Airlangga juga sudah berbuat apa?" kata Freddy.

Oleh karena itu, mendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet) cukup beralasan. Sebab, dia merupakan kader yang cukup berprestasi dan layak didukung menjadi ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar awal Desember 2019.

"Bamsoet punya jejak sangat panjang dalam berorganisasi. Dia juga terbuka dengan semua kalangan," kata Freddy di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 20 November 2019.

"Semua orang melihat prestasi Bamsoet dan akhirnya orang membandingkan, Bamsoet sudah berbuat apa? Airlangga juga sudah berbuat apa?" kata Freddy.

Tiga tahun Airlangga pimpin partai, suara turun. Daerah-daerah kehilangan ketokohan Golkar.


Keberhasilan Bamsoet menjabat Ketua MPR, menurut Freddy, jabatan ini bisa melekat pada Bamsoet bukan karena namanya disodorkan oleh Golkar, tapi lebih karena ketokohan dan prestasinya selama di DPR. 

Pileg 2019

Pada Pileg 2019, suara Partai Golkar berada di peringkat tiga dengan perolehan 17.229.789 suara atau 12,31 persen. Di atasnya ada Partai Gerindra dan PDIP. Padahal saat Pileg 2014, Golkar berhasil meraih 18.432.312 suara atau 14,75 persen.

"Kesimpulan akhirnya, harus ada perubahan, mengganti semuanya dengan orang baru yang sudah terbukti. Siapa dia? Bambang Soesatyo," tegas Freddy.

Freddy berharap DPD I objektif menilai kondisi Golkar saat ini karena tantangan yang akan dihadapi Golkar ke depan akan semakin berat, karena itu Golkar butuh sosok pemimpin yang bisa merangkul semua kader, berjuang bersama meraih suara yang hilang di Pileg 2019.

Selain Freddy, tokoh senior Golkar yang mendukung Bamsoet menjadi ketua umum, yakni MS Hidayat, Marzuki Darusman, Pontjo Sutowo, dan Paskah Suzetta. []

Berita terkait
Golkar Jatim Satu Suara Dukung Airlangga Hartarto
Golkar Jatim tetap komitmen mendukung Airlangga Hartarto di Munas yang akan digelar Desember mendatang.
Golkar Gembira Jokowi Dukung Kepemimpinan Airlangga
Kader Partai Golkar gembira mendengar Jokowi yakin partai berlambang pohon beringin itu moncer dipimpin Airlangga.
Bambang Soesatyo Menjenguk Cucu Jokowi
Ketua MPR Bambang Soesatyo menbesuk cucu ketiga Presiden Jokowi di RS PKU Muhammadiyah, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 15 November 2019.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.