Kabar Baik, 47 Warga Sumsel Sembuh dari Covid-19

Sebanyak 47 orang warga Sumatera Selatan dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan, Yusri. (Foto: Tagar/Yuyun Yunani)

Palembang - Sebanyak 47 orang warga Sumatera Selatan (Sumsel) dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid-19). Jumlah tersebut terhitung hari ini, Selasa, 5 Mei 2020.

Masyarakat kami ingatkan tetap patuhi protokol Covid-19.

"4 orang yang dinyatakan sembuh hari ini. Dua tenaga medis asal Lubuklinggau dan dua lainnya pasien asal Palembang," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sumsel Yusri dalam video conferene, Selasa, 5 Mei 2020.

Menurut Yusri, dua tenaga medis sembuh ini adalah mereka yang pernah diumumkan Wali Kota Lubuklinggau.

"Masyarakat kami ingatkan tetap patuhi protokol Covid-19 dan mengenakan masker serta jaga jarak," katanya.

Kabar buruknya, hari ini juga terjadi penambahan 14 orang pasien positif Covid-19. Dengan begitu, total warga Sumsel terpapar corona mencapai 199 orang. Sementara yang meninggal dunia masih 5 orang.

Sebanyak 14 orang pasien Covid-19 baru itu masing-masing, 2 orang ABK asal Makassar, 3 warga Banyuasin dan 9 orang warga Palembang.

"ABK ini domisili KTP-nya di Makassar. Mereka mitra pertamina yang dalam perjalanan dari Mentok, Surabaya baru ke Palembang," katanya.

Hingga saat ini, jumlah ODP Sumsel yang masih dalam proses pemantauan sebanyak 1.613 orang dari total 4.306 ODP. Sedangkan PDP Sumsel 266 orang. []


Berita terkait
Palembang Hari Ini Ajukan PSBB ke Gubernur Sumsel
Dua kecamatan di Palembang zero Covid-19 namun pemerintah tetap mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ke Pemprov Sumsel.
Akibat Corona, 612 Karyawan di Sumsel Kena PHK
Dampak Covid-19, sebanyak 612 karyawan di Sumatera Selatan di PHK dan ribuan lainnya dirumahkan.
143 Warga Sumsel Positif Covid-19, 22 Orang Sembuh
Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan kini mencapai 143.
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka