Jokowi Unggul di Semua Daerah di Pilpres 2019 Kecuali Sumatera, Kenapa?

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kawasan Sumatera melorot tajam.
Calon Presiden petahanan nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) menyapa pendukung saat kampanye terbuka di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (25/3/2019). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, (Tagar 29/3/2019) - Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati menilai kalahnya elektabilitas pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dari pasangan Prabowo-Sandi di kawasan Sumatera dalam hasil survei teranyar Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merupakan hal wajar.

Pasalnya, wilayah Sumatera secara umum telah menjadi daerah kunci yang dikuasai partai-partai koalisi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Sumatera juga disebut Wasisto telah lama menjadi basis pendukung Prabowo-Sandi.

"Saya pikir Sumatera secara tradisional memang menjadi basis Prabowo sejak 2014," katanya kepada Tagar News, Kamis (28/3) malam.

"Terlebih lagi beberapa daerah kunci seperti Aceh, Sumut, dan Sumsel itu dikuasai (oleh) koalisi Gerindra," imbuhnya.

Baca juga: Kenapa Survei Internal BPN Prabowo-Sandi Dirahasiakan?

Akademisi yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan di Canberra, Australia itu juga menambahkan, demografi masyarakat Sumatera yang didominasi oleh kaum muslim konservatif, turut andil dalam unggulnya elektabilitas Prabowo-Sandi di sana.

"Kalau gejala muslim konservatif, mungkin iya karna di sana dulu basis (partai) Masyumi," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hasil survei terbaru dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul 18,1 persen dibandingkan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di delapan wilayah, yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Yogja, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi,  NTB NTT dan Bali, dan terakhir di wilayah Papua dan Maluku.

Sedangkan pasangan Prabowo Sandi menang di satu wilayah, yakni wilayah Sumatera secara keseluruhan.

Berikut hasil survei CSIS menurut pembagian wilayahnya:

1. DKI Jakarta:
- Jokowi - Ma'ruf 38,8 persen.
- Prabowo - Sandiaga 30 persen.
- Sisanya, 31,3 persen masih merahasiakan pilihan.

2. Jawa Tengah dan Yogyakarta:
- Jokowi - Ma'ruf 70 persen.
- Prabowo - Sandiaga 13,9 persen.
- Sisanya, 16,1 persen masih merahasiakan pilihan.

3. Jawa Timur
- Jokowi - Ma'ruf 49,1 persen.
- Prabowo-Sandiaga 23,1 persen.
- Sisanya, 2,5 persen belum menentukan pilihan dan 25,3 persen masih merahasiakan pilihan.

4. Sumatera
- Jokowi - Ma'ruf 37,3 persen
- Prabowo - Sandiaga 49,6 persen
- Sisanya 1,5 persen belum menentukan pilihan dan 11,6 merahasiakan pilihan.

5. Kalimantan
- Jokowi - Ma'ruf 64,6 persen,
- Prabowo - Sandiaga 33,8 persen.
- Sisanya 1,5 persen masih merahasiakan pilihan.

6. Sulawesi
- Jokowi - Ma'ruf unggul dengan 47,9 persen
- Prabowo - Sandiaga tertinggal di angka 37,9 persen.
- Sisanya, 2,9 persen belum menentukan pilihan dan 11,4 persen masih merahasiakan.

7. NTB, NTT, dan Bali
- Jokowi - Ma'ruf unggul telak dengan 66,3 persen.
- Prabowo-Sandi tertinggal di angka 24,8 persen.
- Sisanya, 2 persen belum menentukan pilihan dan 6,9 persen masih merahasiakan pilihan.

Baca juga: Survei CSIS Jokowi-Ma'ruf Unggul dengan Selisih 18,1 Persen

Berita terkait
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.