Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau untuk menebarkan Pancasila melalui berbagai medium kekinian, termasuk menebeng popularitas lagu Pamer Bojo milik Didi Kempot, agar narasi tersebut bisa diserap oleh kalangan muda Indonesia.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebut berbagai kanal media sosial, aplikasi pesan singkat dan situs berbagi video YouTube merupakan jalur efektif untuk menebar gagasan yang terkandung dalam ideologi Pancasila kepada anak-anak muda Indonesia.
"Bagaimana menanamkan Pancasila kepada generasi muda Indonesia kini? Saya sarankan memanfaatkan medium kesukaan mereka. Melalui WhatsApp sampai Line, video di YouTube hingga media sosial. Kita banjiri dengan narasi Pancasila agar tidak disalip ideologi lain di medium itu," kata Presiden melalui akun Twitter resmi @jokowi, Rabu, 4 Desember 2019.
Selain itu, Presiden ke-7 Republik Indonesia itu juga meminta agar narasi Pancasila disampaikan melalui budaya pop yang digemari anak muda. Termasuk melalui film, olahraga, maupun musik.
Menariknya, Presiden Jokowi juga menyebut sadboy dan sadgirl, serta sobat ambyar -sebutan bagi penggemar Didi Kempot- yang didominasi kalangan muda, bisa lebih memahami Pancasila jika narasinya disampaikan melalui lagu-lagu milik idolanya.
"Kita hadirkan Pancasila melalui olahraga, musik, dan film. Tidak masalah kita nebeng Didi Kempot, titip sama sad boy dan sad girl, jadi bagian "sahabat ambyar", atau titip satu lirik di “Pamer Bojo”. Tidak apa-apa. Demi nilai-nilai Pancasila yang menjangkau generasi muda," ujar dia.
Kita hadirkan Pancasila melalui olahraga, musik, dan film. Tidak masalah kita nebeng Didi Kempot, titip sama sad boy dan sad girl, jadi bagian "sahabat ambyar", atau titip satu lirik di “Pamer Bojo”.
— Joko Widodo (@jokowi) December 4, 2019
Tidak apa-apa. Demi nilai-nilai Pancasila yang menjangkau generasi muda. pic.twitter.com/1dSyXm3X5q
Sebelumnya saat peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2019 yang lalu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Pancasila merupakan ideologi pemandu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sekaligus merupakan benteng untuk menghadapi bahaya ideologi-ideologi lain, serta rumah bagi seluruh komponen bangsa.
Baca juga: Mencari Jokowi Dalam Konser Judas Priest
"Setiap tantangan yang mengganggu persatuan bangsa dan mengganggu Pancasila, harus menambah kedewasaan kita. Semakin dewasa dalam berdemokrasi," kata dia.
"Dan semakin strategis dalam melangkah untuk kemajuan bangsa. Dan semakin dewasa dalam menjaga persatuan dan ketenteraman kita," ujar Presiden Jokowi. []