Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kebutuhan masyarakat dunia terhadap pangan membuka peluang besar untuk pertumbuhan sektor tersebut. Menurutnya, pemerintah mendorong dan mendukung pengembangan sektor pangan. Namun, , pengembangan tersebut membutuhkan cara-cara baru yang inovatif dan berdampak besar bagi kepentingan banyak.
Presiden Jokowi menambahkan, pengembangan sektor pangan dilakukan bukan hanya untuk merespons kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi. "Namun juga sejalan dengan melonjaknya populasi penduduk dunia yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan pangan," katanya saat membuka Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-5 Tahun 2020 secara virtual.
Menurutnya, pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif, yang meningkatkan efisiensi proses produksi, pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Selain itu juga, memperbaiki daya dukung lingkungan, dan yang menyejahterakan para petani.
Ia menuturkan, para pelaku usaha di sektor tersebut sudah seharusnya meninggalkan paradigma lama dan melompat maju dengan cara-cara baru dan skala produksi yang lebih besar. "Semua itu dicapai dengan menjadikan korporasi petani sebagai basis pengembangan sektor pangan," kata Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menambahkan, nantinya, pengembangan harus dilakukan dengan mengedepankan nilai tambah di tahap on-farm maupun off-farm serta berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan lebih produktif. Ini untuk memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada para petani dan sektor-sektor pendukungnya.
"Saya berharap para pengusaha yang tergabung di Kadin menjadi bagian dalam cara-cara baru ini," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi memuji model kerja sama yang digagas Kadin berupa sistem inclusive closed loop. Melalui skema tersebut, kemitraan antara para petani dan ekosistem usaha akan dibangun mulai dari hulu hingga hilir sehingga keberlanjutan produksi dapat terjaga dan petani juga lebih sejahtera.
"Saya mendukung berbagai inisiatif kolaboratif yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, dan off taker," tutur Jokowi.
Beberapa inisiatif kolaborasi seperti petani hortikultura di Garut dan industri minyak sawit di berbagai daerah perlu untuk terus diperbaharui. Ini agar produktivitas dan nilai tambah bagi petani semakin meningkat dan perlu untuk direplikasi ke daerah-daerah lain. []
- Baca Juga: Apresiasi Jokowi untuk Kiprah Muhammadiyah di Milad ke-108
- Jokowi Akan Perbanyak Peredaran Uang di Masyarakat