Nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan dalam gugatan sengketa Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) di Mahkamah Konstitusi (MK). Ketika ditanya tentang hal ini, Jokowi menanggapi dengan santai. "Ya biasa aja," ujarnya singkat saat ditemui di kediamannya, Sumber, Banjarsari, Jumat (10/1/2025).
Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pengerahan aparatur sipil negara (ASN) untuk mendukung salah satu pasangan calon. "Saya bukan Presiden. Wong bukan Presiden, sudah pensiun," tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan sikap Jokowi yang ingin menjaga jarak dari dinamika politik setelah pensiunnya.
Sebelumnya, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) mengajukan gugatan ke MK untuk mendiskualifikasi pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Kuasa hukum Andika-Hendi, Roy Jansen Siagian, mengklaim bahwa Luthfi-Yasin telah melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Salah satu dalil yang disampaikan adalah kedekatan Luthfi dengan Kapolda Jateng Irjen Ribut dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, serta struktur kepolisian dan ASN di bawah mereka.
Roy juga menyinggung banyaknya kepala desa di Jateng yang tidak netral dan mendukung Luthfi-Yasin. Menurutnya, hal ini merugikan Andika-Hendi dalam Pilgub Jateng 2024. Salah satu bukti yang disebutkan adalah kegiatan silaturahmi dan konsolidasi organisasi Paguyuban Kepala Desa (PKO) di Hotel Gumaya Semarang pada 23 Oktober 2024, yang digerebek Bawaslu Kota Semarang.
Perkembangan ini menambah dinamika politik di Jawa Tengah, di mana isu kecurangan dan keterlibatan aparatur negara menjadi sorotan utama. Respons Jokowi yang tenang seolah menjadi penyeimbang di tengah tensi politik yang tinggi.