Jokowi Presiden Lagi, AHY Menteri Pemuda dan Olahraga?

Jokowi presiden lagi, menang Pilpres, memimpin Indonesia 2019-2024, AHY Menteri Pemuda dan Olahraga?
Agus Harimurti Yudhoyono putra sulung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Instagram/Agus Yudhoyono)

Jakarta, (8/4/2019) - Spekulasi Agus Harimurti Yudhoyono akrab disapa AHY akan jadi menteri kalau Jokowi presiden lagi dalam Pilpres 2019 muncul setelah tersebar surat SBY untuk Prabowo Subianto. Surat SBY menunjukkan tidak frontal mendukung Prabowo. Bahkan sejak lama banyak pihak menyebut SBY main dua kaki, ada yang bilang fisiknya untuk Prabowo, hatinya untuk Jokowi.

Indikasi lain, Partai Demokrat memberikan kebebasan pada kadernya di berbagai daerah di Tanah Air untuk mendukung Jokowi. Demokrat tidak memberikan sanksi pada kadernya yang terang-terangan mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Bahkan AHY mengatakan wajar kalau ada kader Demokrat mendukung Jokowi.

Mengenai peluang AHY menjadi menteri, Pendiri Nation and Character Building Institute (NCBI) Juliaman Saragih berpendapat AHY yang kini menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, cocok menduduki kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Menurut Juliaman, tumpukan masa depan Indonesia saat ini berada di generasi milenial. Ia makin yakin setelah melihat performa suami Annisa Pohan dalam Pilpres 2019 ini, salah satunya dalam menyusun peta jalan pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan milenial.

“Menteri Pemuda dan Olahraga. Tumpukan masa depan kita berada di generasi milenial. AHY menunjukkan performa tersebut. Salah satunya, menyusun peta jalan pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan generasi muda. Soal kemampuan kerja kementerian bisa dibentuk kemudian,” kata Juliaman melalui keterangan tertulis diterima Tagar News, Senin (8/4).

Jadi Menteri Jokowi?

AHY putra sulung presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi salah satu tokoh politikus muda yang disebut-sebut memiliki jenjang karier bagus di masa depan.

Meski gagal menjadi DKI 1 pada 2017 lalu, karena kalah suara dengan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, tak lantas menamatkan karier politik AHY.

AHY punya klasifikasi di bidang strategis dan administrasi publik. Saya pikir Menpora menjadi pos yang tepat.

Namun, untuk menjadi menteri di bawah kepemimpinan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) tidaklah mudah bagi AHY. Sebab, Partai Demokrat sudah tercatat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai koalisi pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Tidaklah mungkin lompat pagar karena dukungan Partai Demokrat tercatat di KPU, kecuali ada kesepakatan sebelumnya dengan 01 (Jokowi-Ma’ruf),” kata Juliaman.

Tetapi lain halnya bila AHY sudah memiliki kesepakatan sejak awal dengan koalisi pengusung capres 01, menurut Juliaman, bisa saja AHY melenggang mudah sebagai Menpora. “Tidak rumit, masalahnya ada pada kesepakatan tingkatan atas,” pungkasnya.

Komunikasi SBY-Jokowi

Selaras dengan pemikiran Juliaman, Peneliti LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan AHY jelas memiliki klasifikasi di bidang strategis dan administrasi publik. Maka itu tak salah, siapa pun presiden yang terpilih dapat memercayakan AHY sebagai Menpora.

“AHY punya klasifikasi di bidang strategis dan administrasi publik. Saya pikir Menpora menjadi pos yang tepat,” kata Wasisto.

Ia menilai, putra sulung SBY dapat menjadi pemecah masalah yang membuat Kemenpora lebih visioner lagi ke depannya, utamanya dalam mengembangkan industri keolahragaan nasional.

“Saya pikir kita kaitkan lagi dengan masalah di Kemenpora yang masih belum visioner dalam mengembangkan industri keolahragaan. AHY mungkin bisa menaruh fondasi industri ke depan itu gimana,” jelasnya.

Segala kemungkinan bisa terjadi, menurut Wasisto, tentu saja tergantung pada komunikasi SBY dan Jokowi pasca pemilu 2019.

Namun, Wasisto menyayangkan langkah AHY yang memilih pensiun dini dari dunia kemiliteran.  “Saya lihat AHY ini sebenarnya disayangkan mundur saat usia masih muda dalam karier militer mengingat beliau itu tentara pemikir,” pungkasnya. []

Baca juga:

Berita terkait