Jokowi Nilai Munas Golkar Sejuk Usai Bamsoet Mundur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari Caketum Golkar membuat Munas partai tersebut terasa sejuk.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan Kongres XXV KOWANI di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).(Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan perasaannya saat memasuki ruangan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar X. Dia merasakan aura sejuk dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa malam, 3 November 2019.

Saya yakin meskipun ac-nya dimatikan tetap sejuk. Karena tadi sudah disampaikan Pak Airlangga (Bamsoet mundur).

Kesejukan yang Jokowi maksud adalah mengenai mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang sebelumnya digadang-gadang bakal bersaing ketat dengan Airlangga Hartarto dalam bursa pemilihan Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar periode 2019-2024.

"Saya tadi masuk pintu ruangan ini hawanya sudah kelihatan sejuk gitu, sejuk. Saya yakin meskipun ac-nya dimatikan tetap sejuk. Karena tadi sudah disampaikan Pak Airlangga (Bamsoet mundur)," kata Jokowi.

Baca juga:  4 Alasan Bamsoet Mundur dari Persaingan Ketum Golkar

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bamsoet untuk memilih mundur dalam bursa pemilihan Caketum Partai Golkar.

"Terima kasih mas Bambang Soesatyo, membuka musyawarah nasional ini dengan adem," ucap Airlangga.

Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengaku legawa dengan keputusannya mundur dari pencalonan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar periode 2019-2024.

Hal ini disampaikan Bamsoet usai menggelar pertemuan dengan pesaingnya Airlangga Hartarto dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan, serta Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie.

"Berat bagi saya untuk mengambil. Tetapi, demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar, saya ambil keputusan pahit ini," katanya, saat menyampaikan pernyataan kepada wartawan, di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.

Bamsoet menyebutkan, setidaknya ada empat faktor yang mendasari keputusannya untuk mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar.

Pertama, kata dia, mencermati perkembangan situasi Partai Golkar menjelang musyawarah nasional (Munas) yang semakin memanas dan jika dipaksakan berpotensi mengakibatkan perpecahan.

Baca juga: Nama Bamsoet Tak Dicoret dari Perebutan Ketum Golkar

Kedua, kata dia, perlunya situasi politik yang kondusif untuk menjaga situasi nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dari berbagai ancaman global.

"Ketiga, nasihat dari para senior, termasuk Pak Yapto (Ketua Umum Pemuda Pancasila), Pak Pontjo (Ketua Umum FKPPI), dan Pak Bobby (Plt Ketua Umum Soksi)," ujarnya.

Dia melanjutkan, keempat, adanya semangat rekonsilasi yang telah disepakati bersama antara tim Bamsoet dan Airlangga Hartarto, sehingga tercipta suasana teduh dalam Munas.

"Inilah pengorbanan saya untuk menjaga keutuhan kita, dan menjaga komitmen Partai Golkar terhadap negara terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin," ucapnya. []

Berita terkait
Respons Airlangga soal Bamsoet Mundur Caketum Golkar
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengapresiasi langkah Bambang Soesatyo (Bamsoet) mundur pencalonan Ketum Golkar.
Jokowi dan Megawati Hadiri Munas Golkar
Presiden Joko Widodo menghadiri Munas Golkar di Ritz Charlton Jakarta, bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Akbar Tanjung Dukung Pemilihan Ketum Golkar Aklamasi
Eks Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung mendukung pemilihan partai berlambang beringin dilakukan dengan cara musyawarah mufakat atau aklamasi.