Jokowi Minta Dana Desa di Sulsel Digunakan untuk Pemberdayaan Ekonomi

Presiden Joko Widodo meminta agar dana desa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi desa.
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Jambore Desa di Wisma Negara yang terletak di kawasan reklamasi Pantai Losari Makassar, Sabtu (22/12) pagi. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 22/12/2018) - Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh kepala desa dan pendamping desa di Sulawesi Selatan agar dana desa yang telah dianggarkan 2019 sebesar Rp 73 triliun agar digunakan untuk pemberdayaan ekonomi desa.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat menghadiri Jambore Desa di Wisma Negara yang terletak di kawasan reklamasi Pantai Losari Makassar, Sabtu (22/12) pagi.

Jokowi didampingi ibu negara, Iriana Jokowi beserta beberapa menteri Kabinet Kerja, Nurdin Abdullah (Gubernur Sulsel), Mohammad Ramdhan Pomanto (Wali Kota Makassar) dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sulsel.

Di depan ribuan peserta Jambore Desa, Jokowi memberikan contoh pemberdayaan ekonomi desa seperti yang terjadi di Desa Ponggok di Jawa Tengah dan dua desa wisata Yogyakarta, dan Gunung Kidul di Jawa Tengah.

Dimana, desa-desa tersebut menggunakan dana desa untuk pemberdayaan ekonomi desa dengan memanfaatkan sumber daya alam.

“Desa Ponggok sudah membelokkan sedikit dana desa dengan pemberdayaan desa dan melakukan inovasi desa. Tahu ngga berapa pendapatan income pertahunnya desa itu? Rp 14 miliar. Dua desa wisata di Yogyakarta itu income-nya Rp 8 miliar pertahunnya,” ungkapnya.

Jadi penggunaan dana desa 2019, lanjut Jokowi, diharapkan digunakan untuk peningkatan pemberdayaan desa. Penggunaan dana desa tidak mesti untuk pembuatan jalan dan irigasi saja. Banyak yang bisa dipergunakan untuk dana desa untuk peningkatan desa itu sendiri.

“Yang ingin membangun jalan, ya silahkan. Yang ingin membangun irigasi, ya silahkan. Yo kalau bisa dibelokkan sedikitlah untuk pemberdayaan ekonomi desa. Yang punya sumber air seperti di Desa Ponggok dan dua desa di Yogyakarta, silahkan diikuti seperti itu desa-desa di Sulawesi Selatan,” harapnya.

Jokowi juga sempat menyinggung soal penurunan produksi coklat di Sulsel. Dimana di Sulsel terdapat pabrik coklat, namun petani coklat sulit ditemukan. Sehingga untuk mendapatkan coklat, harus mengimpor. Padahal sebelumnya, Sulsel dikenal dengan produksi coklatnya.

“Di sini ada pabrik coklat, tapi petaninya jarang ada. Ini harus ditingkatkan kembali produksi coklat di Sulsel, sehingga Indonesia tidak mesti impor lagi,” tandasnya.

Jokowi menambahkan, dana desa yang telah sejak tahun 2015 hingga 2018 berjalan telah digelontorkan dana sebesar Rp 187 triliun. Penggelontoran dana untuk desa yang sangat besar ini menjadi sejarah dalam Indonesia.

“Belum pernah, Indonesia menggelontorkan dana yang sangat besar ini untuk desa. Jadi hati-hati menggunakan dana desa dan manfaatkan baik-baik untuk pembangunan desa,” tuturnya.

Dalam acara Jambore Desa di Wisma Negara di Makassar, Jokowi disambut hangat oleh ribuan kepala desa dan pendamping desa. Sorak-sorak peserta Jambore Desa agar Jokowi kembali terpilih di Pilpres 2019, salaman, hingga berselfie ria. Sampai-sampai Jokowi kesulitan masuk ruangan dan naik panggung hingga keluar dari ruangan untuk melanjutkan kunjungan kerjanya di beberapa tempat di Kota Makassar. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.