Jokowi Dorong BUM Desa Ambil Peran dalam Transformasi Ekonomi

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mendorong badan usaha milik (BUM) Desa untuk mengambil peran dalam transformasi ekonomi di Indonesia.
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Sertifikat Badan Hukum & Peresmian Pembukaan Rakornas BUM Desa. (Foto: Tagar/Eka)

Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mendorong badan usaha milik (BUM) Desa untuk mengambil peran dalam kegiatan transformasi ekonomi agar manfaatnya betul-betul dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat desa Indonesia.

“BUM Desa Bersama harus mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang bermanfaat,” ujar Joko Widodo dalam sambutannya acara Peluncuran Sertifikat Badan Hukum dan Peresmian Pembukaan Rakornas BUM Desa di kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, kemarin, 20 Desember 2021.

Mengingat bahwa BUM Desa saat ini telah mencapai 57.200 unit dan semakin terlihat, Jokowi meminta agar para pelaku terkait untuk terus gencar memfokuskan diri guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.


Ini bagaimana men-trigger agar ada usaha-usaha baru di masyarakat yang belum ada, tetapi dibutuhkan, sehingga masyarakat tidak harus ke kota kecamatan.


“Semuanya dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, terbangun,” katanya.

Meski telah terjadi kenaikan yang drastis sebesar 606 persen di tahun 2014 pada BUM Desa, Jokowi tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya terpaku akan jumlah unit yang tertera tersebut. Kualitas aktivitas dan kegiatan yang ada di dalamnya harus benar-benar dapat dirasakan oleh segenap masyarakat Indonesia.

“Jangan hanya dapat sertifikat Badan Hukum kemudian buat plang BUM Desa, “BUM Desa Desa Sukamakmur” misalnya, tapi kegiatan di dalamnya enggak ada, kualitas kegiatannya tidak jelas,” ujar Jokowi.

Meskipun demikian, ia juga mengingatkan agar jangan sampai ada usaha rakyat yang ada di desa, seperti toko-toko kecil malah mati akibat hadirnya BUM Desa ini.

“Misalnya di desa sudah ada toko kecil-kecil, lima atau sepuluh, BUM Desa malah membuat toko yang lebih gede. Yang sepuluh mati, yang ini hidup baik, ini yang enggak benar. Saudara-saudara semuanya harus bisa memacu, men-trigger agar yang sepuluh ini bisa menjadi 20, atau yang sepuluh ini dari kecil menjadi menengah, atau menjadi besar,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengharapkan BUM Desa dapat hadir dengan berorientasi membentuk usaha baru yang belum ada dan dibutuhkan masyarakat setempat.

“Ini bagaimana men-trigger agar ada usaha-usaha baru di masyarakat yang belum ada, tetapi dibutuhkan, sehingga masyarakat tidak harus ke kota kecamatan, masyarakat di desa tidak harus ke kota kabupaten, cukup di desa itu sudah terpenuhi,” ujarnya.

Selain mendapat keuntungan dari kegiatan tersebut, BUM Desa dinilai juga bisa mengonsolidasikan usaha rakyat guna mempermudah lingkup pemasokan masyarakat desa. Seperti pada pupuk dan beberapa usaha kegiatan transportasinya.

Jokowi mengungkapkan bahwa nantinya ia akan meminta usaha-usaha swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) yang berada di perkebunan, pertambangan, dan lingkup lain untuk mengikutkan BUM Desa sebagai kegiatan-kegiatan mereka guna mendorong transformasi ke pasar yang lebih besar.

“Jangan yang di desa hanya menjadi penonton yang lalu-lalang, truk lalu-lalang. Libatkan! Nanti akan saya sampaikan secara tegas: Melibatkan BUM Desa, BUM Desa Bersama dalam kegiatan-kegiatan mereka,” kata Jokowi.

(Eka Cahyani)

Berita terkait
Jokowi Dorong BUM Desa Pacu Usaha-usaha Baru Masyarakat
Jokowi menekankan bahwa keberadaan BUM Desa ini harus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat utamanya di desa
Varian Omicron Muncul, Jokowi Minta Masyarakat Jaga Prokes
Presiden republik Indonesia Jokowi meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan ditengah munculnya Covid-19 varian Omicron.
Jokowi Minta Warga Tetap Waspada dan Perketat Protokol Kesehatan
Jokowi mengajak masyarakat untuk mewaspadai penularan virus Covid-19 varian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.