Jokowi Diminta Tengok Kerusakan Danau Toba

Jokowi selama berada di Toba bisa meninjau langsung kerusakan lingkungan hidup dan ekosistem di Danau Toba.
Sampah yang dibakar di tepian Danau Toba di Kecamatan Horisan Haranggaol, Kabupaten Simalungun. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Medan - Jendela Toba sebuah komunitas peduli lingkungan di Danau Toba mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi ke Kawasan Danau Toba sejak 29-31 Juli 2019.

Hanya saja Jendela Toba berharap kepada Jokowi selama berada di Kawasan Danau Toba, bisa memanfaatkan waktu dari jadwal tiga hari untuk meninjau langsung kerusakan lingkungan hidup dan ekosistem Kawasan Danau Toba.

Jendela Toba menilai kerusakan lingkungan di kawasan tersebut sudah sangat parah, baik dari aspek pencemaran airnya terutama disebabkan maraknya keramba jaring apung (KJA) maupun perambahan hutan yang masih berlangsung terus-menerus dan begitu masif.

Baca juga

"Karena dengan kunjungan Jokowi, kami dari berbagai elemen yang peduli dengan Danau Toba tentu sangat berharap Jokowi akan memberi instruksi segera diambil kebijakan-kebijakan untuk mengatasi, menyikapi keadaan itu semua," kata Ketua Jendela Toba, Mangaliat Simarmata, Minggu 28 Juli 2019.

Mangaliat menyebut, kebijakan penyelamatan lingkungan di Kawasan Danau Toba mendesak ditetapkan pemerintah.

Erat kaitannya dengan berhasil tidaknya Kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata yang bertaraf internasional dan berhasil tidaknya Geopark Nasional Kaldera Toba (GNKT) ditetapkan Unesco menjadi salah satu anggota UGG Unesco pada September 2019 ini. []


Berita terkait