Jokowi dan Suksesi Idham Azis Diisi Polisi Bintang Dua

IPW: Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal memilih calon Kepala Kepolisian RI (Kapolri) suksesor Jenderal Idham Azis dengan polisi bintang dua.
Kapolri Idham Azis. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku sudah mendapat informasi bahwasannya Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal memilih calon Kepala Kepolisian RI (Kapolri) suksesi Jenderal Idham Azis, dari kalangan polisi bintang dua.

Neta berkata, proses suksesinya ke depan akan satu paket dengan calon wakil kepala kepolisan RI atau wakapolri. Kendati demikian, hal tersebut tetap menjadi hak prerogatif presiden, dengan menimbang berbagai situasi politik teraktual di Tanah Air. 

Semua ini dinilai IPW akan dilakukan presiden pasca new normal agar pemerintahan ke depan semakin efektif dan stabilitas keamanan kondusif.

Dia melanjutkan, dalam konteks ini Presiden Jokowi tentu memiliki kriteria tersendiri tentang calon kapolri yang akan diangkatnya untuk menggantikan Idham Azis. 

Baca juga: Tangkap Djoko Tjandra, Prestasi Listyo Jadi Kapolri

"Bagaimana pun calon kapolri yang akan diangkat presiden tentu melihat situasi aktual politik saat itu dan proyeksi situasi ke depan, yang semuanya sangat tergantung pada insting politik presiden maupun hak prerogatif presiden," kata Neta S Pane dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Minggu, 2 Agustus 2020.

Neta berujar, ihwal penangkapan Djoko Tjandra yang dibawa dari Malaysia, menurut dia tidak ada sangkut pautnya dengan bursa Kapolri tahun 2021. 

Sebab, penangkapan buronan kasus hak tagih utang (cessie) Bank Bali itu yang melakukan adalah pihak Kepolisian Diraja Malaysia. Dalam hal ini Polri hanya menerima.

"IPW melihat, kasus Djoko Tjandra maupun penangkapan buronan kakap itu tidak ada kaitannya dengan bursa calon kapolri, apalagi pergantian kapolri masih lama," ucapnya.

Dia menyayangkan dalam kondisi panas kasus Djoko Tjandra, hingga tertangkapnya 'Joker', masih ada saja pihak-pihak yang mengkaitkannya dengan bursa calon Kapolri. 

Baca juga: Tangkap Djoko Tjandra, Tutup Isu Agama Listyo Menuju Kapolri

"Padahal, hal itu tidak ada kaitannya dan situasinya, jauh panggang dari api. Sebab itu sebaiknya, masyarakat maupun pihak-pihak tertentu jangan berspekulasi dan mengkait-kaitkan kasus Djoko Tjandra dengan suksesi Kapolri karena tidak ada kaitannya," kata Neta.

Ia menyarankan, sebaiknya semua pihak bersabar, menunggu momentum yang akan terjadi, seperti dimulainya reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi, pergantian panglima TNI, dan suksesi Kapolri tahun depan. 

"Semua ini dinilai IPW akan dilakukan presiden pasca new normal agar pemerintahan ke depan semakin efektif dan stabilitas keamanan kondusif," kata Neta S Pane.

Sebelumnya, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo unjuk prestasi usai berhasil menangkap Djoko Tjandra, Kamis, 30 Juli 2020. Prestasi ini diyakini akan membuat Presiden Jokowi melirik Listyo sebagai calon pengganti Jenderal Pol Idham Azis.

Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta mengatakan, Presiden Jokowi akan menentukan pilihan bagi perwira tinggi yang memiliki kinerja yang baik selama menjabat di kepolisian.

"Presiden Jokowi tentu akan memilih calon kapolri yang terbaik dan paling tepat untuk Indonesia. Masih ada waktu bagi para perwira tinggi Polri yang potensial untuk menunjukkan prestasinya. Penangkapan Djoko Tjandra dapat disebut sebagai unjuk prestasi dari Kabareskrim," katanya dihubungi Tagar, Jumat, 31 Juli 2020. []

Berita terkait
Kata Mantan Kapolri Soal Penangkapan Djoko Tjandra
Tito Karnavian turut memberikan respons terkait keberhasilan upaya penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia.
Minta Kapolri Mundur, Kompolnas Nilai JW Menyesatkan
Kompolnas menilai pihak yang menyerukan Jenderal Idham mundur dari jabatan Kapolri tak tahu soal hukum pidana
Kompolnas Tak Setuju Kapolri Mundur Gegara Djoktjan
Kompolnas tak setuju Idham Aziz mundur sebagai Kapolri karena skandal buron hak tagih Bank Bali Tjoko Tjandra yang melibatkan pati polisi
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura