Joko Anwar Sebut Film Gundala Syuting di 70 Lokasi

Sutradara "Gundala", Joko Anwar mengatakan filmnya tidak menggunakan teknologi kunci kroma (chroma key) untuk memanipulasi tempat kejadian.
Sejumlah pemeran film Gundala menghadiri acara peluncuran film tersebut di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta - Sutradara "Gundala", Joko Anwar mengatakan filmnya tidak menggunakan teknologi kunci kroma (chroma key) untuk memanipulasi tempat kejadian, sehingga proses syuting harus berpindah hingga 70 lokasi.

"Proses pasca-produksi hampir satu tahun. Jadi, semua dari ditulis sampai rilis dua tahun. Yang paling susah cari lokasi karena pakai green screen. Kalau kita mau syuting di pasar, cari pasar beneran," ujar Joko ditemui dalam premier "Gundala" di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019, seperti diberitakan Antara.

Kunci kroma merupakan teknik penggabungan dua gambar, foto ataupun video, dengan salah satu warna dalam obyek dihilangkan. Teknik itu masih memungkinkan gambar di sisi belakang tetap terlihat. Kunci kroma disebut juga layar hijau (green screen).

Film "Gundala" yang akan disaksikan pada Kamis, 29 Agustus 2019, punya cerita berbeda dengan versi layar lebar pada 1981.

Selain membutuhkan berbagai lokasi, Joko juga melibatkan hingga 1.800 pemain dalam film yang diproduksi mulai September 2017 hingga 2018 itu.

Joko mengatakan film "Gundala" yang akan disaksikan pada Kamis, 29 Agustus 2019, punya cerita berbeda dengan versi layar lebar pada 1981.

Cerita pahlawan Gundala besutan Joko Anwar itu, merupakan penggabungan komik asli karya Hasmi dengan kisah baru yang ditulisnya sendiri.

"Kebetulan, kami tidak mendasarkan film dari 1981. Saya nonton filmnya dan suka. Tapi, kalau kami bikin superhero dari origin-nya, kami menggabungkan dari komik dan catatan dari Pak Hasmi. Film dan komik saling melengkapi. Kalau baca Gundala asli, dia kan ilmuwan dan insinyur. Tapi kalau di sini, kan security. Jadi, ini tribute dari komiknya," ujar sutradara "Pengabdi Setan" itu.

Dia menjelaskan tokoh Sancaka sebagai sosok dibalik pahlawan Gundala bukan merupakan anak angkat yang disekolahkan sampai menjadi ilmuwan, sebagaimana cerita dalam komik.

Selain Abimana Aryasatya yang berperan sebagai Sancaka, film itu juga dibintangi oleh Tara Basro, Marissa Anita, Rio Dewanto, Muzakki Ramdan, Bront Palarae, Ario Bayu, Kelly Tandiono, dan Lukman Sardi.[]

Berita terkait
Tayang Hari Ini, Ada Post Credit Scene di Film Gundala
Seperti MCU, Film Gundala sebagai pembuka Jagat Sinema Bumilangit menampilkan post credit scene di penghujung cerita.
Dua Aktor Film Gundala Komentari Pemindahan Ibu Kota
Dua aktor dalam film Gundala, Cecep Arif Rahman dan Ario Bayu mengomentari wacana pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia.
Pekan Depan 'Gundala' Tayang di Bioskop
Pertama kali komik itu diterbitkan pada 1969. Namun, pertama kali diangkat menjadi film sejak 1981 yang diberi judul Gundala Putra Petir.