Jakarta - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji meminta Menteri ESDM untuk mencabut larangan ekspor batu bara yang baru-baru ini dilakukan oleh pemerintah.
Dubes Jepang menegaskan beberapa pembangkit listrik dan manufaktur Jepang masih mengandalkan pasokan batubara dari Indonesia sekitar 2 juta ton per bulan.
"Larangan ekspor yang tiba-tiba berdampak serius pada aktivitas ekonomi Jepang dan kehidupan sehari-hari kami. Kami membutuhkan listrik yang cukup di musim dingin. Oleh karenanya, saya meminta agar larangan ini dicabut untuk Jepang," ujarnya sebagaimana diberitakan MNC Portal Indonesia, Kamis, 6 Januari 2022.
Jepang kebanyakan mengimpor batu bara HCV dibandingkan Low Calorific Value (LCV) yang digunakan pembangkit PLN.
Namun, Kenji juga memahami situasi kelangkaan batu bara untuk listrik Indonesia. Oleh karenanya, dirinya menawarkan alternatif agar pemerintah Indonesia tetap membuka ekspor batubara jenis High Calorific Value (HCV).
"Jepang kebanyakan mengimpor batu bara HCV dibandingkan Low Calorific Value (LCV) yang digunakan pembangkit PLN," katanya.
Adapun, setidaknya ada 5 kapal pengangkut batubara yang masih menunggu keberangkatan ke Jepang. Kenji meminta agar 5 kapal ini diizinkan untuk berangkat secepat mungkin. []
Baca Juga:
- Strategi PLN Amankan Pasokan Batu Bara
- Produksi Otomotif di Jepang Meningkat pada November 2021
- Warga Jepang Rayakan Malam Tahun Baru
- Perjanjian Kerjasama Keamanan Antara Australia dan Jepang