Jepang Perluas Pembatasan Covid-19 Karena Kasus Melonjak

Tokyo dan 12 wilayah lain di Jepang akan menghadapi pembatasan baru Covid-19 yang mulai berlaku Jumat, 21 Januari 2022
Warga berjalan melintasi persimpangan Shibuya yang terkenal saat salju turun di tengah penyebaran varian Omicron, Kamis, 6 Januari 2022, di Tokyo, Jepang (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Tokyo dan 12 wilayah lain di Jepang akan menghadapi pembatasan baru Covid-19 yang mulai berlaku Jumat, 21 Januari 2022, menyusul lonjakan kasus yang dipicu oleh varian Omicron yang mudah menular.

“Panel pakar yang ditugaskan pemerintah, Rabu, 19 Januari 2022, menyetujui rencana untuk menempatkan 13 area di bawah pengekangan tiga minggu hingga 13 Februari 2022,” kata Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Daishiro Yamagiwa, yang juga bertanggung jawab dalam program-program penanggulangan virus.

Tokyo mencatat 7.377 kasus baru pada Rabu, 19 Januari 2022, tertinggi sejak rekor sebelumnya 5.908 pada 13 Agustus 2021. Tetapi, jumlah kasus yang melonjak itu belum membebani rumah sakit Tokyo. Menurut pemerintah kota itu, hanya sekitar seperempat dari tempat tidur yang tersedia telah diisi di Tokyo dan kasus serius hanya 2% dari semua pasien rawat inap.

pm jepang Fumio KishidaPerdana Menteri Jepang, Fumio Kishida (Foto: voaindonesia.com - Kyodo via REUTERS)

Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, diperkirakan akan secara resmi mengumumkan pembatasan baru pada pertemuan gugus tugas pemerintah pada Rabu, 19 Januari 2022, malam.

Jepang sejauh ini menolak memberlakukan lockdown untuk memerangi pandemi dan sebaliknya berfokus pada usaha yang mengharuskan restoran dan bar tutup lebih awal dan tidak menyajikan alkohol, serta meminta masyarakat untuk memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial. Pemerintah memilih kebijakan itu dalam upaya meminimalkan pukulan terhadap ekonomi.

Jepang telah secara bertahap memperluas kegiatan sosial dan bisnis sejak gelombang infeksi sebelumnya mereda pada September 2022, yang menurut para ahli sebagian besar disebabkan oleh kemajuan pesat negara itu dalam menggelar program vaksinasi.

Namun para ahli mengatakan infeksi yang dipicu varian Omicron semakin umum. Varian yang menyebar cepat itu menyebabkan sejumlah tenaga medis dan lainnya terpaksa melakukan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif atau melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mengidapnya. Infeksi yang meningkat tajam telah mulai melumpuhkan banyak rumah sakit, sekolah, dan sektor lain di beberapa daerah.

Pemerintah pusat mengambil tindakan menyusul permintaan sejumlah gubernur lokal, termasuk Gubernur Tokyo Yuriko Koike, yang memperingatkan tentang kemungkinan terhentinya layanan publik penting, seperti transportasi umum dan pengumpulan sampah, akibat lonjakan kasus infeksi.

Secara nasional, Jepang telah mencatat lebih dari 32.000 kasus, sehingga totalnya menjadi 1,93 juta kasus, dengan 184,00 kematian. Menurut Kementerian Kesehatan, lebih dari 134.000 pasien sekarang dikarantina atau dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Shigeru Omi, penasihat medis utama pemerintah, mengatakan vaksin tidak lagi menawarkan perlindungan yang dapat diandalkan terhadap varian Omicron, sehingga menjadikan pengujian dan pembatasan sosial tindakan yang efektif dan realistis untuk mencegah lebih banyak infeksi.

perempuan jepang pakai maskerSejumlah perempuan mengenakan kimono dan masker pelindung naik eskalator di tempat upacara perayaan Coming of Age Day, di tengah wabah Covid-19, di Tokyo, Jepang, 10 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Menurut rencana, pembatasan akan diberlakukan di 16 wilayah di Jepang, termasuk tiga prefektur lainnya -- Okinawa, Hiroshima dan Yamaguchi -- yang ditempatkan di bawah tindakan serupa awal bulan ini.

Wilayah-wilayah lain, termasuk Osaka yang terkena dampak parah, di mana 5.396 kasus baru dilaporkan pada Selasa, 18 Januari 2022, kemungkinan akan mendapat perlakuan serupa kemudian.

Sementara sekitar 80% persen orang Jepang telah menerima dua dosis vaksin pertama mereka, peluncuran booster secara nasional lambat dan hanya mencapai 1,3% dari populasi.

Pemerintah baru-baru ini memutuskan untuk memperpendek interval antara suntikan kedua dan ketiga menjadi enam bulan dari delapan bulan untuk orang tua, tetapi orang-orang muda kemungkinan baru akan mendapatkan giliran mereka pada Maret atau setelahnya (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Pembatasan Baru di Kawasan Terparah Covid-19 di Jepang

Akhirnya Jumlah Kasus Covid-19 di Jepang Tembus Juga 1 Juta

Jepang Perluas Keadaan Darurat Covid-19 Selama Olimpiade

Jepang Laporkan Kasus Penularan Omicron Lokal Pertama

Berita terkait
Pembatasan Baru di Kawasan Terparah Covid-19 di Jepang
Jepang menyetujui pembatasan baru untuk mengekang peningkatan tajam kasus virus corona di tiga wilayah barat daya negara itu
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"