Jepang Laporkan Kasus Penularan Omicron Lokal Pertama

Jepang, Rabu, 22 Desember 2021, melaporkan transmisi lokal pertama yang diketahui dari varian Omicron di Osaka, Jepang
Pria yang pakai pakaian pelindung berjalan di halte bus di Bandara Internasional Narita, Jepang, pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran varian virus corona baru Omicron (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Jepang, Rabu, 22 Desember 2021, melaporkan transmisi lokal pertama yang diketahui dari varian Omicron di Osaka, Jepang, sebuah tanda bahwa virus itu sudah mulai menyebar di negara itu.

Sedangkan jumlah kasus Covid-19 di Jepang sampai dengan 22 Desember 2021, seperti dilaporkan oleh situs independen, worldometers, sebanyak 1.730.335 dengan 18.381 kematian.

Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura, mengatakan sebuah keluarga beranggotakan tiga orang di Osaka diketahui positif tertular Omicron. Ia mengatakan, keluarga itu tidak memiliki catatan bepergian ke luar negeri dan sejarah ketertularan mereka tidak dapat dilacak.

“Ketiganya adalah kasus pertama yang diketahui dari penularan komunitas dari varian Omicron yang sangat menular di Jepang,” kata Yoshimura.

''Saya yakin mereka hanya kebetulan terdeteksi dan kita harus mengambil langkah dengan asumsi sudah ada kasus-kasus lain penularan dalam komunitas,'' katanya.

Yoshimura mengatakan pembatasan yang saat ini diterapkan pada restoran-restoran di Osaka akan tetap berlaku, termasuk batas empat orang per meja selama maksimal dua jam, untuk meminimalkan risiko selama musim liburan akhir tahun.

Sekitar 80 kasus Omicron sebelumnya telah diidentifikasi di Jepang, tetapi semua melibatkan orang yang dites positif saat masuk di bandara atau mereka yang terkait dengannya, kata pejabat pemerintah.

Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto, sewaktu menanggapi konfirmasi kasus Osaka, mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran varian lebih lanjut.

seorang wanita di bandara hanedaSeorang wanita di bandara internasional Haneda Tokyo pada 29 November 2021, ketika Jepang mengumumkan rencana untuk melarang semua pelancong asing terkait dengan varian Omicron (Foto: voaindonesia.com - AFP/Philip Fong)

Jepang melonggarkan kontrol perbatasannya pada November 2021, tetapi dengan cepat memberlakukan kembali larangan terhadap sebagian besar pendatang asing baru setelah Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, Selasa, 21 Desember 2021, bahwa ia berencana untuk mempertahankan pengawasan ketat di perbatasan sampai rincian lebih lanjut tentang varian Omicron diketahui.

Kishida mengatakan Jepang juga memperketat aturan karantina bagi mereka yang melakukan kontak dekat dengan pasien Omicron. Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas-fasilitas isolasi yang ditunjuk pemerintah, dan tidak lagi membolehkan mereka melakukan isolasi mandiri.

Ia juga mengumumkan rencana untuk mempercepat pemberian suntikan booster vaksin Covid-19, yang dimulai dengan para pekerja medis pada Desember 2021 ini (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Akhirnya Jumlah Kasus Covid-19 di Jepang Tembus Juga 1 Juta

Jepang Batasi Rawat Inap di Rumah Sakit Hadapi Lonjakan Covid-19

Jepang Perluas Keadaan Darurat Covid-19 Selama Olimpiade

Jepang Akan Umumkan Keadaan Darurat Baru di Tokyo Terkait Covid-19

Berita terkait
Keadaan Darurat Terkait Covid-19 di Jepang Dicabut
Keadaan darurat terkait pandemi Covid-19 dicabut di 19 prefektur termasuk Tokyo, begitu pula keadaan semu darurat di daerah-daerah lain
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.