Jepang Perlonggar Pembatasan untuk Pelajar Asing

Jepang memutuskan untuk melonggarkan pembatasan masuk bagi pelajar asing di tengah masih adanya pandemi Covid-19.
Perempuan di Jepang memakai masker untuk melindungi diri dari Covid-19. (Foto: thailandmedical.news)

Jakarta - Jepang memutuskan untuk melonggarkan pembatasan masuk bagi siswa asing di tengah masih adanya pandemi Covid-19 (C-19). Keputusan baru ini kemungkinan akan diberlakukan bulan ini. Pemerintah Negeri Matahari Terbit ini masih memberlukan pembatasan untuk mengekang penyebaran virus.

Seperti diberitakan dari japantoday.com, Minggu, 23 Agustus 2020, Jepang juga berencana untuk sepenuhnya mencabut larangan masuk kembali warga negara asing yang memiliki status penduduk paling cepat bulan depan, menurut sumber pemerintah.

Baca Juga: Jepang Tertarik Vaksin Covid-19 Produksi AstraZeneca

Sumber itu menyebutkan, pelonggaran pembatasan bagi pelajar asing pertama-tama akan diberlakukan bagi mereka yang disponsori oleh pemerintah Jepang. Pelonggaran diharapkan akan diperluas hingga ke pelajar internasional mandiri.

Kata sumber itu lagi, semua warga asing akan diminta untuk melakukan tes reaksi berantai polimerase dan membuktikan bahwa mereka tidak terinfeksi virus ketika memasuki Jepang. Mereka juga akan diminta untuk solasi mandiri selama dua minggu untuk memantau.

Jepang menolak masuk warga negara asing berstatus penduduk dari 146 negara. Penolakan masuk kembali bagi mereka yang berstatus penduduk telah menuai kritik keras terutama dari komunitas ekspatriat karena artinya secara efektif mencegah mereka bepergian ke luar negeri dan kembali ke Jepang. Banyak negara lain yang memberlakukan larangan perjalanan tidak membeda-bedakan antara warga negara dan penduduk asing dalam memberikan izin masuk kembali.

Sebagian besar pelajar asing biasanya datang ke Jepang pada musim semi dan musim gugur, saat kalender sekolah di negara tersebut dimulai. Tetapi banyak dari mereka tidak dapat memasuki Jepang pada musim semi ini karena pemerintah meningkatkan jumlah negara yang ditetapkan untuk pembatasan masuk pada awal April, sebagai tanggapan terhadap pandemi global.

Pelonggaran pembatasan selama ini hanya berlaku bagi mereka yang melakukan perjalanan bisnis. Pemerintah Jepang baru-baru ini memutuskan untuk menerima pelancong bisnis dari 16 negara, termasuk Thailand dan Vietnam.

Pada Sabtu, 22 Agustus 2020, Jepang mengumumkan sekitar 1.000 kasus tambahan virus Covid-19. . Dari jumah tersebut, 256 diantaranya dikonfirmasi di Tokyo, melampaui 200 untuk hari ketiga berturut-turut, 134 di Prefektur Osaka dan 101 di Prefektur Kanagawa.

Simak Pula: Dampak Covid-19, Jepang Alami Resesi Ekonomi

Secara komulatif nasional, Jepang mencatat 62.500 kasus positif Covid-19. Peringatan pemerintah kota Tokyo untuk pandemi tetap pada tingkat tertinggi dari empat tingkat, yang berarti infeksi sedang menyebar, meskipun beberapa ahli kesehatan menyarankan bahwa kemunculan kembali infeksi sudah mencapai puncaknya pada akhir Juli. []

Berita terkait
Rahasia Jepang Cepat Pulih dari Virus Covid-19
Jepang menjadi negara pertama di luar China yang terkena virus corona Covid-19. Namun negara ini juga yang pertama berhasil pulih.
Jepang Tertarik Vaksin Covid-19 Produksi AstraZeneca
Jepang tertarik dengan vaksin virus Covid-19 yang tengah dikembangkan perusahaan Inggris, AstraZeneca bekejasama dengan Universitas Oxford.
Covid-19 di Jepang dan Arab Saudi Lampaui Korsel
Negara-negara di Eropa seakan berlomba memuncaki kasus virus corona baru (Covid-19), di Asia kasus di Jepang dan Arab Saudi lampaui Korea Selatan
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.