Makassar - Perwakilan eks jemaah umrah Abu Tours merasa kecewa dengan adanya penyerahan ratusan aset dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan kepada pihak Kurator, kekecewaan tersebut karena aset sudah mau dibagi tapi belum ada bagian untuk jemaah.
“Kekecewaan pasti ada karena aset dibagi tapi malah kita (jemaah) tidak tahu kejelasan pembagiannya seperti apa karena yang di dahulukan adalah pembayaran untuk pihak ketiga atau perbankan,” kata Anugrah, saat dikonfirmasi Tagar, Jumat 7 Februari 2020.
Anugrah menambahkan, meski aset telah diserahkan kepada pihak kurator, akan tetapi jika ditotal jumlahnya masih kurang banyak khususnya untuk memberangkatkan calon jemaah untuk segera ke Baitullah.
Kekecewaan pasti ada karena aset dibagi tapi malah kita (jemaah) tidak tahu kejelasan pembagiannya.
“Jika memungkinkan aset Abu Tours jangan dikembalikan dananya ke jemaah tapi Kementerian Agama harus menanggung rentetan akibat membekukan Abu Tours saat itu. Jamaah Abu Tours siap menambah dengan catatan tdk memberatkan jemaah yang di sekitar 5-8 juta,” ucap Anugrah.
Berkaitan dengan telah diserahkannya aset kepada kurator, Anugrah menyebut antara pihak aliansi dengan kurator belum ada membicarakan terkait pembagian aset. Namun dalam waktu dekat segera akan bertemu dan memberikan data jemaah kepada kurator.
“Kami masih menunggu perkembangan sambil melihat apa perlu kita gerakkan teman- teman agen dan mitra jalan yang terbaik untuk langkah selanjutnya,” jelasnya.
Berdasarkan catatan dari Kejati Sulsel, ada sekitar 297 aset milik Abu Tours yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti di Kota Makassar, Kendari, Palembang, dan Jakarta. []
