Jakarta - Para jemaah mulai melaksanakan ritual ibadah haji pada Rabu, 29 Juli 2020 waktu Arab Saudi, di bawah protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Para tamu Allah ini berjalan ke Masjidil Haram di Mekkah untuk memulai ritual pertama tawaf, mengelilingi Ka'bah dengan menerapkan aturan jaga jarak.
Tawaf merupakan bagian dari enam rukun haji yaitu niat ihram, thawaf, sa'i, wukuf, tahalul, tertib. Pengertia tawaf itu sendiri merupakan kegiatan mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali.
Baca Juga: Ibadah Haji Hanya untuk 1.000 Jemaah, Mulai 29 Juli
Ada beberapa jenis tawaf dalam pelaksanaan ibadah haji yakni tawaf qudum, tawaf sunah, tawaf ifadah, dan tawaf wada. Tawaf qudum atau juga disebut tawaf dukhul merupakan tawaf pembuka atau selamat datang.
Ini adalah kebanggaan dan kebahagiaan buat kami.
Tawaf qudum dilakukan saat pertama kali sampai di Mekkah. Tawaf ini juga sebagai pengganti salat tahiyatul masjid, sering juga disebut tawaf Masjidil Haram. Hukum tawaf qudum adalah sunnah, maka apabila tidak dilaksanakan tidak membatalkan ibadah haji atau pun umroh.
Tawaf sunah bisa dilakukan kapan saja. Tawaf ini berfungsi sebagai pengganti salat tahiyatul masjid. Tawaf Ifadah disebut juga tawaf ziarah atau tawaf rukun. Tawaf ini merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan, apabila tidak dikerjakan maka hajinya batal.
Seorang jemaah haji wanita. Para jemaah haji wanita merasa senang dengan adanya petugas haji wanita. (Foto: Arab News).
Tawaf wada atau perpisahan karena setelah itu jemaah haji atau umrah akan meninggalkan Makkah untuk ke tempat masing-masing. Tawaf ini cukup dikerjakan dengan berjalan biasa. Dalam pelaksanaannya sama dengan tawaf yang lainnya, namun doa yang dibaca berbeda untuk semua putaran.
Bagi jemaah haji atau umrah yang belum melakukan tawaf ini belum boleh untuk meninggalkan Makkah, karena hukumnya wajib. Bila tidak dikerjakan maka wajib membayar dam dan bila sudah mengerjakan maka tidak dibenarkan lagi tinggal di Masjidil Haram.
Seorang jemaah haji asal Mesir, Mohamed Ibrahim (43 tahun) mengungkapkan suka citanya bisa melaksanakan ibadah haji yang pertamanya. "Perasaan saya tak terlukiskan. Rasanya seperti mimpi, ucap Ibrahim yang berprofesi sebagai tukang listrik, dari Madinah seperti dikutip dari Arab News, Kamis, 30 Juli 2020.
Para jemaah diarahkan ke Masjidil Haram dalam kelompok-kelompok kecil dengan aturan jaga jarak. Mereka berjalan mengelilingi Kabah untuk melaksanakan tawaf pertama.
Ada yang berbeda dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Para jemaah yang mengelilingi Kabah tidak terlihat seperti lautan manusia seperti tahun-tahun sebelumnya. Jumlah jemaah yang biasanya bisa mencapai 2,5 juta, tahun ini hanya dibatasi 1.000 orang untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Pejabat Kementerian Urusan Haji Arab menyebutkan bahwa kuota 1.000 jemaah itu untuk mereka yang sudah datang di Kerajaan. Dari jumlah tersebut, 70% warga asing dan sisanya penduduk lokal. Selain jumlah yang terbatas, akses masuk juga hanya untuk jamaah di bawah usia 65 tahun dan tanpa penyakit kronis.
Para jemaah haji saat melaksanakan tawaf yang pertama, mengelilingi Kabah di Masjidil Haram. (Foto: Arab News).Petugas wanita bertugas dengan pasukan polisi Mekah musim haji ini untuk pertama kalinya sejak wanita dimungkinkan untuk melayani pada tahun 2019. Afnan Abu Hussein adalah di antara kelompok pertama yang lulus dari kursus pelatihan. "Ini adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami," katanya.
Kementerian Urusan Haji juga mengerahkan petugas wanita untuk mengawasi para jemaah, yang dimulai pada 2019. "Ini merupakan kebanggaan dan kebahagiaan buat kami," ucap Afnan Abu Hussein, seorang petugas haji wanita.
Jemaah haji asal Makedonia mengatakan merasa senang dengan adanya petugas wanita. "Dalam kloter kami ada 20 jemaah wanita. Sepanjang pengalaman ini, saya hanya bersama wanita ... ini adalah pengalaman persaudaraan yang luar biasa," katanya.
Halimi mengaku sebelumnya sudah melaksanakan ibadah umrah. Namun, kerumunan jemaah begitu besar sehingga dia jauh dari Kabah dan harus berjalan-jalan dari atap Masjidil Haram.
Ibadah haji tahun ini Halimi seperti tak mimpi bisa begitu dekat dengan Kabah. "Itu adalah momen nyata bahwa saya tidak pernah bisa membayangkan terjadi," katanya.
Ammar Khaled, 29, seorang jemaah haji asal India yang lahir dan besar di Arab mengatakan meskipun sendirian, dia berdoa untuk orang-orang yang dicintainya. "Kata-kata tidak cukup untuk menjelaskan betapa aku merasa diberkati," katanya.
Sejumlah jemaah juga telah melakukan sa'i, yaitu berjalan antara Bukit Safa dan Marwah. Kemudian mereka kembali ke akomodasi masing-masing di Mina.
Simak Pula: Arab Resmi Larang Ibadah Haji Warga dari Luar Negeri
Pada Kamis, 30 Juli 2020, para jemaahakan melaksanakan wukuf di Arafah yang merupakan puncak ibadah haji. Ini bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah 1441 Hijriah. []
