Makassar - Jelang Natal dan tahun baru 2020 sejumlah harga kebutuhan pokok diprediksi akan mengalami lonjakan tinggi. Olehnya itu Pemerintah Kota Makassar akan melakukan langkah memperketat pengawasan di pasar agar pasokan kebutuhan pokok tetap terjamin.
"Syarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan, dan berkeadilan ini tentunya akan sejalan dengan inflasi daerah. Saya kira kita harus komitmen akan hal itu agar tidak ada lagi persoalan kekurangan stok sementara harga tinggi," kata Pejabat Walikota Makassar, Iqbal Suaeb dalam keterangannya di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jumat 15 November 2019.
Rapat koordinasi high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diharapkan dapat menumbuhkan sinergitas dan komitmen bersama dalam menjaga inflasi dalam level rendah dan stabil ini akan diterapkan pula oleh Pemerintah Kota Makassar.
Tekanan akhir tahun diprediksi akan meningkat sesuai ritmenya.
“Berbicara mengenai inflasi perlu pembahasan lanjutan dan juga pengawasan berkala di lapangan. Jika ditemukan ada yang bermain harus segera ditindaki agar memberi efek jera di kemudian hari,” tambah Iqbal.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam sambutannya memaparkan kondisi yang terjadi di Sulsel dan juga bagaimana cara menekan inflasi. Inflasi di Sulawesi Selatan saat ini hingga Oktober 2019 tercatat 3,36 persen dan berada pada rentang sasaran target inflasi 3,5 persen.
“Tekanan akhir tahun diprediksi akan meningkat sesuai ritmenya. Olehnya itu, dibutuhkan penguatan produksi dan distribusi, penguatan riset dan teknologi tepat guna, dan penguatan skim pembiayaan produksi pertanian," ujar Nurdin. []
Baca juga:
- Demo Anarkis Berdampak Buruk pada Inflasi & Investasi
- Tingginya Harga Cabai di Sibolga Picu Inflasi
- Inflasi di Yogyakarta Jelang Ramadan 2019