Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok di Siantar Naik

Menjelang Lebaran, sejumlah harga kebutuhan pokok di Kota Pematangsiantar mengalami kenaikan.
Ketua KPPU Wilayah Sumut I Ramli Simanjuntak saat melaksanakan sidak di Pasar Horas, Kota Pematangsiantar. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Pematangsiantar - Menjelang Lebaran, sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Pematangsiantar, Sumut, naik. Diduga para agen bermain harga untuk mengambil keuntungan berlebih.

Terungkap saat Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah Sumut I bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar, Kementerian Perdagangan dan Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Horas, Kota Pematangsiantar, Jumat 31 Mei 2019.

Sidak dilakukan untuk mengetahui perkembangan harga bahan pokok menjelang Lebaran. Hasil pantauan terjadi kenaikan harga beberapa bahan pokok hingga satu persen.

Ketua KPPU Wilayah Sumut Ramli Simanjuntak menyebutkan, harga bawang putih cukup tinggi, walaupun sebenarnya pasokan berjalan normal. Harga bawang putih di Kota Pematangsiantar Rp 35 ribu per kilogram (Kg). Padahal harga di tingkat agen Rp 22 ribu-Rp 23 ribu per Kg. 

Baca juga: Jelang Lebaran, Khofifah: Harga Sembako Naik

Menurut Ramli, agen diduga bermain harga. Dia kemudian berjanji akan memantau agen saat mengambil barang dari importir di Medan.

"Bawang putih ini harganya masih lumayanlah Rp 35 ribu, walaupun kita tahu dari agen yang langsung dari importir di Medan itu Rp 22 ribu sampai Rp 23 ribuan," kata Ramli.

Kemudian harga daging ayam, daging sapi dan cabai merah, juga mengalami kenaikan. Untuk harga daging ayam potong mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000 per Kg.

"Jadi saya ingatkan kepada pabrikan dan agen-agen. Jangan bermain harga, termasuk pabrikan. Kita tahu harga di peternak itu tidak lebih dari Rp 20 ribu per kilo. Jangan sampai agen-agen yang di sini mempermainkan harga untuk mendapat keuntungan yang berlebih. Karena akan kita pantau," terangnya.

Baca juga: Wali Kota Sibolga Sidak di Pasar Sibolga Nauli

Salah seorang pedagang daging sapi, Maya mengaku menjual harga tinggi karena membeli kepada agen dengan harga mahal. Dia berharap ada penurunan harga dari agen, karena menurutnya jika harga yang mereka berikan mahal otomatis pembeli berkurang.

"Kalau bisa tidak naik karena kita punya langganan. Sekarang ini saja kita usahakan tidak naikkan harga, kasihan pembeli. Mungkin di tempat lain naiknya di angka Rp 10 ribu-Rp 20 ribu. Kalau saya menjual daging sapi masih Rp 120 Kg. Yang lain sudah Rp 130 ribu- Rp 140 ribu. Kita khawatir kan naik lagi saat Lebaran," katanya.[]

Berita terkait