Jelang Kongres V, PDIP Jatim Kocok Ulang Pengurus

PDIP Jatim melakukan restrukturisasi di bawah melalui konferensi cabang pada 7 Juli 2019.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur (Jatim) akan melakukan kocok ulang atau restrukturisasi organisasi tingkat bawah, melalui konferensi cabang pada 7 Juli 2019. Selanjutnya konferensi daerah diselenggarakan pada 27 Juli 2019.

Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi mengatakan, hasil restrukturisasi seperti sekretaris dan ketua akan diutus menghadiri kongres di Bali pada 8-10 Agustus mendatang.

"Jadi mereka nanti menjadi utusan," ungkap Kusnadi, Senin 1 Juli 2019.

Wakil Ketua DPRD Jatim itu memastikan seluruh kader di Jatim sudah bulat memilih kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

Saya sudah mendengar aspirasi teman dari struktural. Jatim tetap pilih Bu Megawati. Mutlak satu suara

Suara itu mutlak akan dibawa dalam Kongres V karena suara di tingkat anak cabang menghendaki putri proklamator itu kembali memimpin partai banteng moncong putih. Mereka menilai Presiden RI ke-5 tersebut dianggap mampu membuat solid kadernya.

"Saya sudah mendengar aspirasi teman dari struktural. Jatim tetap pilih Bu Megawati. Mutlak satu suara," tegasnya.

Untuk diketahui, Kongres ke-V dipercepat, meskipun masa bakti Megawati baru habis 2020. Agenda utama dalam kongres itu membahas ketua umum.

Ricuh

Sementara itu, dikutip dari Antara, pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDIP Maluku Utara bersamaan dengan Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP 10 kabupaten/kota berlangsung di Ternate, Senin 1 Juli 2019, diwarnai kericuhan.

Kericuhan diawali saat DPC Kabupaten Halmahera Barat, yang diusulkan PAC daerah itu adalah Julice Baura, tetapi yang dibacakan adalah Bupati Halmahera Barat Dany Missy, sedangkan DPC Kabupaten Halmahera Utara yang diusulkan PAC adalah Joel Wagono, tetapi yang dibacakan Dr Jun.

Saat itu, sejumlah pengurus DPC PDIP Halmahera Barat di antaranya Namto Roba bersama pengurus lainnya memprotes nama Bupati Halmahera Barat Dani Missy yang dianggap sebagai orang tidak berjasa untuk PDIP, sehingga Konferda mengalami ricuh.

Khusus kericuhan untuk DPC PDIP Halmahera Barat, bisa diatasi setelah adanya kompromi antara Dani Missy dengan Juliche Baura, sedangkan DPC DPC Halmahera Utara dan Halmahera Tengah hingga Senin sore ada tanda-tanda penyelesaian.

Kericuhan itu dipicu adanya protes dari sejumlah pengurus DPC PDIP yakni dari DPC Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Tengah dan Halmahera Barat karena hilangnya nama yang diusulkan sebagai ketua oleh PAC setempat.

Untuk DPC Kabupaten Halmahera Tengah misalnya, sebanyak 10 PAC pengurus kecamatan di kabupaten itu mengusulkan Mutiara Al Yasin Ali sebagai ketua, tetapi saat dibacakan pada pembukaan konferensi, nama Mutiara Al Yasin Ali hilang dan digantikan Kabir Kahar.

Ketua DPD PDIP Maluku Utara Muhammad Sinen ketika dikonfirmasi terkait kericuhan dalam arena konferensi itu menyatakan, kericuhan antarsesama kader PDIP dalam arena Konferda adalah sebuah dinamika dan itu merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah organisasi politik.

"Kericuhan tersebut akan diselesaikan secara baik, sehingga pelaksanaan Konferda dan Konfercab untuk memilih pengurus DPD PDIP Malut dan DPC PDIP 10 kabupaten/kota bisa berjalan sesuai jadwal," katanya.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina