Jelang Imlek Stok Elpiji Minim, Satgas Pangan Babel Tingkatkan Pantauan

Jelang Imlek stok elpiji minim, Satgas Pangan Babel tingkatkan pantauan. "Kami akan menindak tegas pelaku usaha yang melakukan penimbunan,” kata Mukti Juharsa.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Imlek, stok gas elpiji di Babel minim karena pasokan terkendala cuaca buruk di perairan. (Gambar: Ist)

Pangkalpinang, (Tagar 8/2/2018) – Menjelang perayaan Imlek, Tim Satuan Tugas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan pemantauan harga dan persediaan sembilan bahan pokok di gudang distributor dan pasar tradisional untuk menjaga stabilitas harga sembako.

"Saat ini harga sembako masih relatif stabil dan stok di gudang distributor cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Ketua Satgas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Mukti Juharsa di Pangkalpinang, Rabu (7/2).

Ia menjelaskan, peningkatan pemantauan sembako seperti beras, gula pasir, minyak goreng, daging, cabai, bawang dan kebutuhan pokok lainnya sebagai antisipasi dini mencegah penimbunan yang akan memicu kelangkaan dan kenaikan harga tinggi yang memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu.

"Kami akan menindak tegas pelaku usaha dan pedagang yang melakukan penimbunan dan berbuat curang lainnya yang merugikan konsumen," ujarnya.

Menurut dia permintaan sembako dan kebutuhan lainnya menjelang Imlek diperkirakan mengalami peningkatan dibanding hari biasanya, sehingga dapat memicu kenaikan harga yang memberatkan ekonomi masyarakat.

"Kami memperkirakan menjelang Imlek permintaan sembako tidak akan meningkat tinggi, seperti permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan perayaan hari besar keagamaan besar Islam lainnya," jelasnya.

Namun demikian, kata dia, pihaknya bersama pemerintah daerah tetap meningkatkan pengawasan distribusi, stok dan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat daerah ini yang sebagian besar didatangkan dari luar daerah.

"Kami mengimbau pelaku usaha untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar peraturan dalam menjalankan usahanya yang merugikan konsumen," ujarnya.

Stok Elpiji Minim

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel menyatakan, stok gas elpiji di daerah itu minim untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Imlek karena pasokan terkendala cuaca buruk di perairan.

"Pasokan gas elpiji subdisi dan industri dari luar daerah terkendala cuaca buruk," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kepulauan Babel, Budiman Ginting di Pangkalpinang, Rabu (7/2).

Disebutkan, saat ini tinggi gelombang di perairan Kepulauan Babel mencapai tiga meter yang disertai angin kencang, sehingga berdampak terhadap lalu lintas kapal laut dalam memasok gas elpiji dan kebutuhan masyarakat lainnya.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan pelaku usaha untuk mencari solusi dan mengantisipasi kekurangan persediaan gas elpiji untuk memenuhi permintaan masyarakat menjelang Imlek," ujarnya.

Menurut Budiman, selama kondisi cuaca memburuk, perusahaan pelayaran tidak berani membawa muatan gas elpiji karena risiko kecelakaan yang tinggi.

"Mereka khawatir gas elpiji tersebut meledak saat pengiriman menggunakan kapal laut," jelasnya.

Untuk mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji ini, pemerintah provinsi mengoptimalkan pengawasan. Jangan sampai kondisi ini dimanfaatkan pelaku usaha nakal untuk menaikkan harga tinggi yang memberatkan ekonomi masyarakat.

"Tim Satgas Pangan segera terjun ke lapangan untuk memantau perkembangan terakhir stok dan harga gas elpiji ini," ujarnya. (ant/yps)

Berita terkait