Bangkok - Lima ekor gajah liar mati tenggelam di sungai Hae Narok yang sedang terjadi banjir bandang setelah tergelincir dan jatuh ke jurang di taman nasional Khao Yai National Park Thailand. Kawanan gajah malang itu ditemukan petugas taman nasional yang tengah menerbangan pesawat tanpa awak yang melintas di sungai Hae Narok.
Penemuan ini semakin menambah jumlah gaji yang mati diterjang banjir bandang sejak Sabtu lalu menjadi sebelas ekor. Sebelumnya juga enam ekor gajah ditemukan mati di sungai. Sementara dua ekor gajah berhasil diselamatkan. Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Selasa, 8 Oktober 2019, akibat insiden yang beruntun itu, kawasan Taman Nasional Khao Yai ditutup sementara.
Pendiri Yayasan Wildlife Friends Edwin Wiek ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kawanan gajar liar yang mati tenggelam di sungai. Sementara juru bicara Taman Nasional Khao Yai sampai saat ini masih belum diketahui apa penyebab insiden yang menyebabkan belasan ekor gajah liar mati. Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand Varawut Silpa-archa mengatakan untuk mengantisipasi banyak hewan liar yang mati jatuh ke jurang maka akan dibuatkan kawat pelindung yang tinggi.
Chananya Kanchanaskha, dokter hewan dari Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Hutan mengatakan sebuah drone telah diterbang ke kawasan taman untuk mengangkat dua gajah yang masih hidup dan juga yang sudah mati. Petugas masih memonitor kondisi kedua gajah dengan seksama. "Kedua gajah kini beristirahat, mereka lelah karena berupaya menyeberangi sungai," katanya.
Pada tahun 1992, delapan gajah mati juga karena jatuh ke dalam sungai yang biasanya meluap selama musim hujan. Di Taman Nasional Khao Yai ini terdapat 300 ekor gajah liar. Taman ini merupakan bagian dari kompleks hutan Dong Phayayen-Khao Yai, sebuah situs warisan dunia UNESCO.