Jatim Bentuk Satgas Pemasaran Pertanian Atasi Corona

Pemprov Jatim akan membentuk satgas pemasaran hasil pertanian untuk mengantisipasi dampak pandemi virus corona terhadap perekonomian.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Jatim Emil Dardak dan Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 di Jatim saat update kasus Covid-19 di Jatim di Gedung Grahadi Surabaya, Minggu, 29 Maret 2020. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan membentuk satuan tugas (satgas) pemasaran hasil pertanian untuk mengantisipasi dampak pandemi virus corona Covid-19 terhadap perekonomian. Pembentukan satgas ini bertujuan agar produk pertanian tetap tersalurkan di tengah wabah corona.

Menurut Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, sektor pertanian juga menjadi bagian tulang punggung ekonomi karena memperkerjakan sepertiga masyarakan Jatim. Namun dengan adanya pandemi virus corona, pola konsumen semuanya berubah.

Baca Juga: Upaya Jatim Atasi Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi

Ibu rumah tangga tak lagi belanja ke pasar

Mayoritas ibu rumah tangga saat ini tidak belanja lagi ke pasar. Bahkan masyarakat yang biasanya makan di restoran, lebih memilih masak sendiri dan makan di rumah.

Masyarakat juga tidak bisa makan di tempat acara karena pemerintah untuk sementara melarang warga membuat kegiatan yang mengundang banyak orang.

"Tadi bu gubernur juga menyarankan agar dibentuk satgas pemasaran pertanian. Jangan sampai panen terganggu oleh ketidaklancaran logistik dan perubahan jalur pembelian," ujar Emil.

Emil mengaku gubernur Khofifah telah mendorong agar memaksimalkan peran Pusat Pasar Agro (Puspa Agro) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim. Namun pemasaran menggunakan platform digital.

Ekonomi kecil perlu diberdayakan

"Salah satu yang mengatakan minat adalah PT Tani Hub, kemudian Aprindo, asosiasi ritel," ucap Emil.

Selain itu, pemberdayaan pelaku ekonomi kecil juga perlu mendapat perhatian. Terutama daerah yang memiliki banyak pesantren. Tentu dengan adanya wabah corona akan banyak dampak signifikan terutama pada ekonomi sekitar pesantren.

Menurut Emil, salah satu pelaku kecil yang perlu diberdayakan adalah pedagang asongan, kaki lima, dan penjual pentol (bakso keliling asal Grobogan, Jawa Tengah). Pelaku ekonomi kecil yang perlu diutamakan dengan rekomendasi pesantren karena mereka yang lebih mengenalnya.

Baca Juga: Jatim Siapkan Stimulus Fiskal Atasi Dampak Corona

"Itulah sebabnya concern cash for work (padat karya tunai) yang diusulkan gubernur dan sudah diuji coba, ini sedang diintegrasikan dengan penanggulangan corona covid-19 di satgas promotif preventif. Target awal 10 ribu orang," kata Emil.[]

Berita terkait
Wisata Ditutup, Wagub Jatim: Cegah Penyebaran Corona
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mengatakan lebih baik mengurangi kegiatan sebagai pencegahan pandemi virus corona.
Ada Corona, Impor China ke Jatim Tetap Mendominasi
Impor produk China ke Jawa Timur tidak terpengaruh oleh penyebaran virus corona Covid-19 ke Tanah Air.
Khofifah Rahasiakan Sebaran Virus Corona di Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berasalan tidak mengungkapkan sebaran virus corona di Jatim karena tidak ingin memunculkan kepanikan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)