Jangan Makan di Meja Kerja, Berbahaya

Makan di meja kerja memberikan pengaruh yang buruk pada kesehatan dan tingkat produktivitas.
Ilustrasi. (Foto: Cflgroup Media)

Jakarta, (Tagar 17/1/2019) - Diperkirakan sekitar 40 persen karyawan kantor biasanya memanfaatkan jam istirahat makan siang, menyantap makanan di atas meja kerja. Tetapi, tahukah hal ini memberikan pengaruh yang buruk pada kesehatan dan tingkat produktivitas.

Dr. Christy Fergusson ahli psikologi makanan menjelaskan, beberapa alasan mengapa sebaiknya tidak makan siang di meja kerja, dan bagaimana cara untuk mengubah rutinitas saat jam istirahat siang.

1. Akan makan lebih banyak

Sudah berapa kali asyik bekerja di depan komputer, sambil melahap makanan atau snack dan kemudian menyadari sudah disuapan terakhir.

Menyantap makanan sembari bekerja sebenarnya dapat menjadi malapetaka bagi bentuk tubuh (terutama ukuran pinggang) dan energi. Penelitian membuktikan bahwa ketika tidak fokus dengan apa yang sedang dimakan, Akan berpeluang makan lebih banyak. 

Sebagai contoh, satu riset menunjukkan bahwa mereka yang makan sambil menonton televisi dapat menyantap 36 persen lebih banyak pizza serta 71 persen lebih banyak makaroni dan keju.

Hal buruk ini tak hanya terjadi di depan televisi. Bisa tanpa sadar menyantap makanan lebih banyak, sambil menyelesaikan pekerjaan di laptop ataupun di PC).

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Matikan dan hindari semua distraksi saat menyantap makan siang. Sebaiknya menjauhkan diri dari komputer dengan memasukkan pekerjaan ke dalam tas. Kemudian, berikan waktu untuk fokus terhadap apa yang akan di makan dan menikmati rasa dari santapan yang tersaji. Dengan mempraktikkan mindful eating, makan lebih sedikit dan lebih kenyang.

2. Otak butuh istirahat

Jam makan siang adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan otak sejenak, sehingga dapat kembali bekerja dengan pikiran yang lebih segar. Bisa saja memanfaatkan momen ini untuk melanjutkan kesibukan kantor atau tenggelam di dunia maya. 

Hanya saja, satu hal yang perlu diingat. Otak akan merasa lebih stres dan lelah, jika menatap layar komputer atau smartphone seharian.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Manfaatkan waktu istirahat siang untuk melakukan kegiatan lain di luar rutinitas kantor. Cobalah untuk berkreasi dan mencoba hal baru saat jam makan siang.

3. Menu makan siang yang tidak variatif

Disibukkan dengan rutinitas kantor, pilihan termudah untuk makan siang adalah dengan mengunjungi tempat makan yang sama dan terdekat setiap harinya. Bisa jadi, karena tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan pilihan menu makanan lain.

Tak mau ambil pusing, pilihan akan kembali jatuh pada menu yang sama seperti yang disantap kemarin. Hal ini tentu akan membuat hidup menjadi lebih membosankan dan menu diet menjadi terbatas.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Luangkan waktu untuk menyiapkan bekal makan siang di hari sebelumnya. Sisa makanan atau bahan masakan yang digunakan untuk makan malam, dapat dijadikan sebagai bekal makan siang. Dengan demikian, dapat menghemat waktu dan pengeluaran. Jika terpaksa harus makan siang di luar, setidaknya cobalah untuk mengubah menu makan siang.

4. Duduk terlalu lama

Saat ini, karyawan kantor cenderung menghabiskan waktu sebanyak 15 jam dalam sehari hanya untuk duduk. Termasuk saat mengendarai kendaraan, berada di transportasi umum, bekerja di belakang meja, makan malam, dan menonton televisi.

Penelitian membuktikan bahwa terlalu banyak duduk dapat membahayakan kesehatan jangka panjang, menempatkan pada risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan kanker. Terlalu lama berdiam diri di kursi membuat tak banyak menggunakan energi, sehingga hanya sedikit kalori yang terbakar dibandingkan dengan mereka yang bekerja di lapangan.

Maka dari itu, tak ada salahnya untuk berjalan sedikit saja menuju dapur atau kantin di kantor.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Satu-satunya cara untuk mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama di tempat kerja adalah dengan beranjak dan mulai melangkahkan kaki. Tidak bisa dipungkiri bahwa makan siang adalah salah satu cara untuk mengisi tenaga dan beristirahat, namun akan lebih baik lagi bila menggerakkan tubuh. Cobalah untuk berjalan berkeliling area kantor atau taman terdekat.

5. Kekurangan waktu untuk bersosialisasi

Menghabiskan jam makan siang di dalam kantor sebenarnya membuat waktu bersosialisasi menjadi terbatas. Hal ini tentu memberikan dampak yang tidak baik bagi tingkat kebahagiaan dan produktvitas.

Istirahat makan siang bersama rekan adalah cara terbaik untuk melepas penat dan mengurangi stres. Apabila bisa menerapkannya, akan terasa lebih bahagia dan lebih fokus setelah menyempatkan diri untuk keluar kantor sejenak.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Boleh saja mengatur janji dengan teman yang bekerja di dekat kantor untuk makan siang bersama. Dengan demikian, setidaknya tidak akan terlalu memikirkan soal pekerjaan, jika bertemu dengan seseorang.

6. Membutuhkan sinar matahari

Penelitian yang dilakukan oleh brand industri minuman Grace Say Aloe mengungkapkan bahwa 67 persen orang bekerja di waktu yang sama, yaitu berangkat di pagi hari dan berada di tempat kerja hingga larut malam.

Artinya, sebagian besar pekerja menghabiskan waktunya di dalam kantor tanpa terkena sinar matahari yang cukup. Padahal, sudah bukan menjadi rahasia akan berisiko kekurangan asupan vitamin D, bila kurang mendapat sinar matahari.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Beranjak dari meja kerja di saat jam makan siang, akan membantu mendapatkan sinar matahari dan mengaktifkan vitamin D dalam tubuh. 

Tak hanya itu, sinar matahari merupakan salah satu faktor penguat suasana hati. Karena akan membantu melepaskan hormon kebahagian atau serotonin dalam otak. Sehingga membuat merasa lebih ceria dan memiliki aura yang lebih positif. []

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.