Jaksa Argentina Dakwa 3 Orang Terkait Kematian Liam Payne Mantan Bintang One Direction

Payne jatuh dari balkon kamarnya di lantai tiga hotelnya di kawasan kelas atas Palermo, Ibu Kota Argentina
Foto mantan penyanyi One Direction Liam Payne menghiasi tempat peringatan di luar hotel tempat ia ditemukan tewas setelah jatuh dari balkon di Buenos Aires, Argentina, 17/10/2024. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Buenos Aires, Argentina - Tiga orang telah didakwa terkait dengan kematian Liam Payne, mantan anggota grup musik One Direction yang meninggal setelah jatuh dari balkon kamar hotelnya di Buenos Aires, Argentina, bulan Oktober 2024 lalu, kata jaksa Argentina pada Kamis (7/11/2024

Jaksa Andrés Madrea mendakwa ketiga tersangka, yang identitasnya tidak diungkapkan, dengan kejahatan "meninggalkan seseorang yang kemudian meninggal dunia" dan "menyediakan dan memfasilitasi penggunaan narkotika," kata kantor kejaksaan. Madrea juga meminta hakim Laura Bruniard untuk menangkap para tersangka. Bruniard memutuskan ketiganya tidak dapat meninggalkan negara itu.

Payne jatuh dari balkon kamarnya di lantai tiga hotelnya di kawasan kelas atas Palermo, Ibu Kota Argentina. Hasil otopsi menyatakan ia meninggal karena beberapa luka dan pendarahan luar.

Jaksa juga mengatakan bahwa pemeriksaan toksikologi Payne menunjukkan bahwa dalam tubuhnya ditemukan "jejak pengunaan alkohol, kokain, dan obat antidepresan yang diresepkan" pada saat-saat menjelang kematiannya.

Penyidik mengatakan beberapa jam setelah kematian Payne bahwa ia sendirian saat terjatuh. Namun kantor kejaksaan mengatakan pada Kamis bahwa salah satu orang yang didakwa sering bersama penyanyi tersebut selama ia berada di Buenos Aires. Yang kedua adalah staf hotel yang diduga memberi Payne kokain selama ia menginap antara 13 dan 16 Oktober. Dan yang ketiga adalah pengedar narkoba.

Liam PayneLiam Payne dan Harry Styles dari One Direction Tampil di acara "Good Morning America" dari stasiun ABC di New York, AS, 4/8/2015. (Foto: voaindonesia.com/Charles Sykes/Invision/AP)

Dakwaan dalam kasus Payne memiliki beberapa kemiripan dengan kasus-kasus kematian selebritas di Amerika Serikat, seperti bintang film sitkom "Friends" Matthew Perry setahun yang lalu. Asisten pribadi aktor tersebut dan seorang teman lamanya termasuk di antara mereka yang didakwa membantu memasok ketamin untuk Perry pada bulan-bulan terakhir hidupnya, yang menyebabkan overdosis obat bius.

Tiga pemuda didakwa dengan tuduhan serupa atas kematian rapper Mac Miller akibat overdosis opioid pada 2018.

Pihak berwenang setempat mengumpulkan, di antara sejumlah bukti lainnya, rekaman telepon seluler Payne, materi forensik, dan kesaksian. Mereka belum membuka kunci komputer pribadi penyanyi tersebut – yang rusak – dan perangkat lain yang disita.

Otopsi Payne menunjukkan bahwa luka-lukanya tidak disebabkan oleh tindakan melukai diri sendiri atau intervensi fisik orang lain. Dokumen tersebut juga mengatakan bahwa ia tidak memiliki refleks untuk melindungi dirinya sendiri saat terjatuh, yang menunjukkan bahwa ia mungkin tidak sadarkan diri.

Jaksa di Argentina juga mengesampingkan kemungkinan Payne meninggal karena bunuh diri.

One Direction merupakan salah satu boy band paling sukses akhir-akhir ini. Grup tersebut mengumumkan mengambil jeda tanpa batas waktu pada 2016. Payne — seperti mantan rekan satu bandnya Zayn Malik, Harry Styles, Niall Horan, dan Louis Tomlinson — mengejar karier solo.

Penyanyi itu mengunggah di akun Snapchat-nya bahwa ia pergi ke Argentina untuk menghadiri konser Horan di Buenos Aires pada 2 Oktober. Ia membagikan video dirinya berdansa dengan pacarnya, influencer Amerika Kate Cassidy, dan bernyanyi bersama di tribun. Cassidy telah meninggalkan Argentina setelah pertunjukan, tetapi Payne tetap tinggal. (es/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Penggemar Liam Payne di Jakarta Hingga London Berikan Penghormatan Terakhir
Penggemar boyband One Direction berkumpul di berbagai belahan dunia berikan penghormatan terakhir kepada salah satu anggotanya, Liam Payne