Jakarta di Puncak Daftar Kota Dunia yang Paling Rentan Krisis Iklim

Ibu Kota Jakarta yang dibekap polusi dan rutin mengalami banjir atau gelombang panas, menempati urutan teratas
Banjir merendam kawasan Universitas Trisakti di Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu, 1 Januari 2020. Banjir tersebut disebabkan tingginya curah hujan serta buruknya sistem drainase di kawasan tersebut. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta - Dari 100 kota yang paling rentan terhadap dampak krisis iklim di dunia, hanya satu yang bukan berada di Asia. Ibu Kota Jakarta yang dibekap polusi dan rutin mengalami banjir atau gelombang panas, menempati urutan teratas.

Sebuah daftar yang disusun analis bisnis, Verisk Maplecroft, mengungkap ketidaksiapan kota-kota di Asia menghadapi dampak krisis iklim. Selain Jakarta yang menempati urutan pertama, seperlima kota dalam daftar muram itu berada di India atau China.

Di seluruh dunia, lebih dari 400 kota besar berpopulasi sekitar 1,5 miliar manusia menghadapi "risiko tinggi atau ekstrem” menyusul adanya kombinasi antara polusi, menyusutnya ketersediaan air, gelombang panas, bencana alam atau cuaca ekstrem.

Banjir JakartaBanjir merendam Jakarta akibat tingginya curah hujan September 2020 lalu. (Foto: Tagar/Arya Manggala via Getty Images)

Jakarta tergolong paling rawan lantaran kombinasi beragam masalah, seperti penurunan permukaan tanah dan minimnya infrastruktur pendukung. Saat ini diperkirakan sekitar 40% wilayah ibu kota berada di bawah permukaan laut.

Kota-kota di India menempati 13 dari 20 kota berisiko ekstrem. Ibu kota New Delhi misalnya berada di urutan kedua dari 576 kota.

Kota-kota ini, "adalah rumah bagi separuh populasi dunia dan motor kemakmuran, tapi saat ini pun mereka sudah dilanda kualitas udara yang buruk, kelangkaan air bersih dan bencana alam,” tulis Will Nichols, yang mengepalai penelitian.

China lebih mudah. "Di banyak negara Asia, kota-kota ini menjadi semakin tidak ramah kehidupan, seiring meningkatnya tekanan populasi dan masalah lain yang diperparah krisis iklim, seperti polusi, cuaca ekstrem, yang mengancam kemampuan kota menjadi motor ekonomi nasional.”

Fenomena serupa menjamur di China. Dari 50 kota yang paling parah terdampak polusi air, 35 di antaranya berada di China. Sementara pada daftar 15 kota yang mengalami kelangkaan air, 13 di antaranya adalah kota di Cgina.

Tapi setidaknya di Cgina, "kebangkitan kelas menengah yang semakin menuntut kualitas udara yang bersih diikuti dalam program pemerintah,” kata Nichols. Hal ini pun termasuk langkah mitigasi menghadapi krisis iklim.

Banjir JakartaBanjir Jakarta ikut merendam sejumlah kantor dinas di bawah jajaran Kementerian Keuangan. (Foto: Facebook/Sri Mulyani)

"Struktur pemerintahan China yang ketat memungkinkan pemerintah mengambil langkah dramatis seperti menutup pabrik untuk memenuhi sasaran emisi. Hal ini memberikan mereka peluang untuk bisa memitigasi risiko-risiko itu,” imbuhnya.

Indeks kota paling rentan dampak krisis iklim dibuat dengan menggunakan sejumlah indikator lingkungan dan kualitas hidup, termasuk potensi investasi, aset dan properti, serta kapasitas pemerintah lokal [rzn/gtp (afp,rtr)]/dw.com/id. []

Jakarta Banjir Lagi, Normalisasi Dulu Gubernurnya

Kendalikan Banjir Jakarta, Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021

Banjir Jakarta, Demokrat-PSI Sudutkan Anies Baswedan

Kenapa Anies Belum Tuntaskan Normalisasi Ciliwung?

Berita terkait
Jakarta Masuk Daftar Kota di Dunia Terancam Banjir Parah
Beberapa kota pesisir terbesar di dunia dapat terendam banjir parah pada tahun 2050 sebagai akibat dari pemanasan global
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.