Jadi Korban Trading, Maru Nazara: di Balik Ini Ada Penipuan

Salah satu korban dari affiliator binary option Maru Nazara mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi salah satu investor yang dirugikan.
Maru Nazaru, korban affiliator binary option, saat diwawancarai Yossy Girsang di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Rana)

Jakarta – Beberapa affiliator dari binary option, seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan, kini menjadi perbincangan oleh masyarakat usai dikatakan menipu banyak orang. Pasalnya, kedua affiliator ini dikatakan mendapatkan keuntungan dari kerugian para investor yang ikut melakukan trading.

Salah satu korban dari affiliator binary option Maru Nazara mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi salah satu investor yang dirugikan. Kerugian ini sendiri telah menyentuh angka yang cukup fantastis, di mana lebih dari Rp 500 juta.

Maru mengatakan bahwa ia terjerumus masuk ke dalam dunia binary option usai dirinya melihat salah satu sosok yang mengaku sukses dari trading yang mereka lakukan. Biasanya, para affiliator melakukan trading saat live, di mana mereka memperlihatkan profit yang mereka dapatkan di YouTube.


Aku juga ada akunnya, aku isinya di sini ada yang Rp 500 juta dan ada yang di bawah itu, itu saldo palsu jadi ketika dimainkan dan saldonya habis re-fresh lagi muncul lagi saldonya.


“Mereka bilang ini caranya mudah, strateginya udah ada, bisa join dengan grup di Telegram. Jadi mereka kan membuka edukasi. Semua orang yang menonton video mereka tertarik karena dari sana kan bisa modal kecil atau modal besar,” kata Maru dalam wawancara ekslusifnya di kanal YouTube Tagar TV pada Minggu, 30 Januari 2022.

Dari ajakan tersebut, Maru akhirnya bergabung dan mulai ikut belajar. Setiap kali mengalami loss dari transaksi trading yang dilakukannya, Maru semakin mempelajari seluruh seluk-beluk dari trading, baik teknis maupun strategi.

Namun, setelah lama mempelajari, Maru akhirnya sadar bahwa trading yang ia lakukan adalah bentuk lain dari penipuan. Maru menganggap para affiliator yang melakukan trading secara live di YouTube bukanlah seorang affiliator, melainkan seseorang yang memainkan akun demo dengan saldo palsu.

“Aku juga ada akunnya, aku isinya di sini ada yang Rp 500 juta dan ada yang di bawah itu, itu saldo palsu. Jadi ketika dimainkan dan saldonya habis, re-fresh lagi, muncul lagi saldonya,” ujarnya.

Maru semakin yakin bahwa para YouTuber tengah menipu masyarakat dengan cara memperlihatkan profit mereka dan mengiming-imingi edukasi karena adanya keanehan, terlebih setelah ia menyadari adanya perbedaan candlestick dari kedua akun yang dimilikinya.

“Jadi supaya masyarakat tau, semua yang mereka pamerkan di YouTube kemenangan itu adalah bohong, penyesatan,” ucapnya.

Sementara itu, dengan ramainya isu pembohongan binary option ini, Maru berharap banyak dari media dan pemerintah agar para affiliator palsu hingga platform binary option-nya bisa diamankan mengingat banyaknya korban.

Tak hanya itu, Maru dan para korban lainnya yang telah berjumlah sekitar 6.000 orang akan melakukan aksi demo agar laporan mereka ditanggapi lebih lanjut hingga para affiliator yang menipu mereka bisa bertanggung jawab di kemudian hari.

(Rana Maheswari Ummairah)

Berita terkait
Ingin Mulai Trading Saham? Perhatikan Dulu Cara Menilai Harga Sahamnya
Sebelum memutuskan untuk membeli saham, kalian perlu mengetahui nilai harga saham tersebut, apakah tergolong murah atau mahal.
Pertama Kali Coba? Ini Cara Trading Saham 2022
Lantas, apa sajakah yang perlu Anda lakukan ketika dan sebelum memulainya? Simak informasi berikut ini agar tidak salah langkah ketika trading.
Cara Memanfaatkan Panic Selling dalam Trading Forex
Trading forex sendiri merupakan aktivitas jual beli mata uang asing yang biasanya dilakukan secara online.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.