Jadi Korban Skimming, Nasabah Bank Mandiri Surabaya Blokir Rekening

Ternyata, saat mengurus pemblokiran rekening, banyak rekan rekan se kantornya yang juga menjadi korban.
Nasabah Bank Mandiri mendatangi Kantor Cabang di Gedung Graha Pena Surabaya untuk melakukan pemblokiran rekening dan pengembalian uang yang sempat hilang akibat skimming, Selasa (20/3). (lut)

Surabaya, (Tagar 20/3/2018) - Surabaya tak luput dari kasus parktik skimming atau pemalsuan pencurian data elektronik dan pencucian uang. Puluhan nasabah Bank Mandiri mendatangi kantor cabang di Gedung Graha Pena Jalan A Yani sejak Senin (19/3) kemarin hingga hari ini Selasa (20/3).

Salah satu korban skimming, Very Maulina, karyawan TV swasta, mengatakan bahwa uang direkeningnya sempat hilang misterius senilai Rp2,8 juta.

"Hari ini saya datang lagi (ke kantor Cabang Bank Mandiri), sore ini uang saya sudah dikembalikan," katanya.

Very menceritakan, pada hari Minggu (18/3), dirinya mendapatkan telepon dari petugas Bank Mandiri yang menanyakan apakah ada transaksi penarikan uang Rp 2,8 juta.

"Saya kaget, karena saya merasa tidak melakukan transaksi," ceritnya.

Dia menambahkan, pihak Bank meminta izin untuk melakukan pemblokiran rekening, selain itu dia juga diminta mengurus pemblokiran ke kantor cabang.

Ternyata, saat mengurus pemblokiran rekening, banyak rekan rekan se kantornya yang juga menjadi korban.

"Kalau saya masih sedikit, ada redaktur yang (uangnya hilang) sampai Rp 80 juta," katanya.

Very mengatakan, saat ini rekeningnya sudah dibuka lagi dengan mengganti kartu ATM baru. Selain itu, lanjut Very, seluruh uang yang sempat hilang akibat skimming sudah dikembalikan semua.

Andhim, yang juga karyawan TV swasta menambahkan bahwa dia juga hampir menjadi korban penarikan uang akibat skimming.

"Kalau saya, gagal ada penarikan, karena uang yang ditarik lebih besar dari saldo direkening saya. Rekening saya cuman ada Rp 2 juta," katanya.

Andhim menceritakan, awalnya dia mendapat telpon dari Bank Mandiri yang menanyakan apakah melakukan transaksi pengiriman uang. Andhim kaget karena merasa tidak melakukan transaksi apa apa, terlebih lagi transaksi itu memakai mata uang ringgit.

"Aneh, saya tidak melakukan transaksi apalagi ke Malaysia," tandasnya.

Untungnya, lanjut Andhim, dari keterangan petugas itu transaksi tersebut gagal karena penarikan lebih besar dari saldo. Meski demikian Andhim tetap diminta untuk melakukan pemblokiran rekening.

"Jadi semua yabg jadi korban (skimming) apakah yang gagal atau yang uangnya sudah hilang diminta untuk melakukan pemblokiran. Ada juga anak security yang uangnya hilang sampai Rp 4 juta," katanya.

Sebelumnya, skimming juga menimpa nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kediri. (lut)

Berita terkait
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara