Solo - Persebaran kasus Covid-19 di Solo makin meluas. Setelah klaster warung soto, terkini muncul klaster perkantoran.
Untuk klaster perkantoran, terjadi sebuah kantor finance atau pembiayaan yang terletak di Jalan Honggowongso di kawasan Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, di mana sebanyak 16 karyawannya dinyatakan positif Covid-19.
Kita lakukan penyemprotan ini dengan kantor yang ditutup sementara.
Pantauan Tagar pada Senin, 19 Oktober 2020, kantor pembiayaan itu ditutup untuk sementara waktu. Sejumlah petugas juga tampak melakukan penyemprotan cairan disinfektan.
Tidak hanya di bagian depan kantor, namun juga bagian dalam tak luput dari penyemprotan. Sedangkan sejumlah karyawan hadir di kantor itu tampak menyingkir di sisi lain di samping gedung perkantoran.
Baca juga:
- Penelusuran Klaster Warung Soto di Solo Temui Jalan Buntu
- Awal Mula Terungkapnya Klaster Demo di Kota Semarang
- Banyuwangi Bebas Klaster Kantor, Waspadai Klaster Keluarga
"Kita lakukan penyemprotan ini dengan kantor yang ditutup sementara. Hanya saja memang belum tahu berapa lama kantor ini ditutup karena kita menunggu surat dari Gugus Tugas Covid-19. Bisa jadi tutup 14 hari, tergantung nanti dari Gugus Tugas Covid-19," kata Camat Serengan, Agung Wijayanto, Senin, 19 Oktober 2020.
Di kantor ini, dikatakannya memiliki karyawan sekitar 30-40 orang. Mantan ajudan Wali Kota Solo itu menjelaskan bahwa kasus di kantor ini bermula dari petugas satpam menderita sakit dan dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab.
Petugas dari Satgas Penanganan Covid-19 Solo lalu melakukan tracing di mana kemudian ditemukan dua karyawan lainnya juga dipastikan positif Covid-19. Selanjutnya dilakukan swab pada 18 karyawan lainnya dan didapatkan hasil 13 orang positif pada Minggu, 18 Oktober 2020. Dengan demikian, total ada 16 karyawan di kantor ini yang positif.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, memastikan bahwa hasil swab tes ini adalah benar menyangkut 13 karyawan yang positif tadi. Dijelaskannya, karyawan-karyawan ini berasal dari beberapa kelurahan yang ada di Kota Solo juga ada yang berasal dari luar Solo.
"Ada yang berasal dari Mojosongo sebanyak dua karyawan, Danukusuman tiga karyawan dan masing-masing satu karyawan dari Nusukan, Serengan, Purwosari, Joglo, Joyosuran, Laweyan, Gandekan dan Panularan," ujarnya.
Siti Wahyuningsih juga memastikan pihaknya terus melakukan tracing terkait klaster ini.
Sebelumnya, kasus positif Covid-19 di Kota Solo mengalami peningkatan tertinggi pada Minggu, 18 Oktober 2020. Satgas Penanganan Covid-19 Solo menemukan adanya penambahan 59 kasus Covid-19 dalam sehari.
Hingga kemarin, total akumulasi kasus Covid-19 di Solo mencapai 957 orang positif, bertambah 59 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Rinciannya, 197 orang isolasi mandiri, 61 orang rawat inap, 664 orang sembuh dan 35 orang meninggal dunia.[]