Jakarta - Asma Arian, istri Sheikh Talal Al-Thani, anggota kerajaan Qatar yang tengah ditahan emir Qatar mengajukan permohonan banding kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia. Ia menyebutkan bahwa suaminya disiksa dan mendapat perlakuan buruk selama di tahan.
Arian membuat klaim soal penyiksaan yang dialami suaminya dalam pernyataan yang dirilis melalui video di akun Twitter-nya pada, Sabtu, 18 April 2020. Sheikh Talal ditahan oleh emir Qatar selama tujuh tahun tanpa tuduhan.
Emir Qatar menolak memberi suami saya persidangan yang adil. Saya dan anak-anak serta keluarga Sheikh Talal tidak boleh berkomunikasi dengannya.
"Selama ditahan, suami saya mengalami berbagai bentuk penyiksaan dan perlakuan buruk oleh pihak berwenang Qatar," ucap Arian seperti diberitakan dari Arab News, Sabtu, 18 April 2020.
Baca Juga: MotoGP Qatar Batal Digelar Akibat Wabah Virus Corona
Menurutnya, pihak berwenang Qatar telah melanggar HAM karena menahan Sheikh Talal tanpa dakwaan. "Emir Qatar menolak memberi suami saya persidangan yang adil. Saya dan anak-anak serta keluarga Sheikh Talal tidak boleh berkomunikasi dengannya. Mereka secara paksa memisahkan anak-anaknya," tutur Arian.
Permohonan Arian kepada PBB datang di tengah merebaknya pandemi virus corona COvid-19 yang menyebabkan gelombang protes di penjara di seluruh dunia, termasuk Qatar, atas risiko tertularnya para tahanan.
“Saya sangat khawatir dengan laporan Qatar yang menolak untuk menguji tahanan dari penularan virus corona. Suami saya memiliki kondisi medis dan rentan," ucapnya.
Kata Arian lagi,“Kelompok hak asasi manusia harus turun tangan untuk membebaskannya segera & tanpa syarat suami saya. Hidupnya dalam bahaya. Rezim memikul tanggung jawab penuh.”
Simak Pula: Aryna Sabalenka Juara Turnamen Tenis Qatar Open 2020
Sheikh Talal adalah cucu almarhum Syekh Ahmad bin Ali Al-Thani, mantan emir Qatar yang memerintah dari tahun 1960 hingga 1972. Sheikh Ahmad digulingkan oleh sepupunya Sheikh Khalifa bin Hamad, kakek dari Tamim bin Hamad, emir Qatar saat ini.[]
