Irma Suryani: Prabowo Mendowngrade Makna Lebaran

Prabowo dinilai telah mendowngrade alias menurunkan makna 'Lebaran' menjadi alat pembenaran politik praktis.
Kampanye Prabowo. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, (Tagar 8/4/2019) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Irma Suryani Chaniago menuding capres nomor urut 02 Prabowo Subianto telah mendowngrade alias menurunkan makna Lebaran, sebutan Hari Raya Umat Islam, menjadi alat pembenaran politik praktis.

Politisi Partai Nasdem itu menilai, orang-orang yang melakukan hal tersebut sebagai orang yang tidak paham makna Lebaran bagi umat Islam.

"Jangan gunakan kata Lebaran untuk kepentingan politik. sedih saya, kok gunakan segala pembenaran untuk kepentingan politik praktis," kata dia lewat keterangan tertulis kepada Tagar News, Senin (8/4) siang.

"Tapi saya maklum, karena yang menggunakan itu, artinya mereka tidak paham makna lebaran bagi umat islam," imbuhnya.

Lebih lanjut Irma mengatakan, meski Ma'ruf Amin adalah seorang ulama, namun calon wakil presiden yang diusungnya itu tidak pernah mau menggunakan isu-isu agama yang sensitif demi kepentingan politik.

Sebab, kata Irma, seorang tokoh agama tidak akan memanfaatkan isu agama sebagai kepentingan politik semata.

"KH. Ma'ruf Amin yang jelas ulama saja tidak mau menggunakan hal-hal yg sensitif untuk kepentingan politik, knp? Karena Kiayi betul-betul tokoh agama, bukan tokoh yang memanfaatkan agama," tegas dia.

Diketahui sebelumnya, capres Prabowo Subianto meminta kepada pendukungnya agar menganggap hari pencoblosan sebagai lebaran ketiga setelah Idul Fitri dan Idul Adha.

Prabowo mengajak masyarakat untuk mengawasi penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), demi menghindari kecurangan pada Pemilu 2019, dengan menggelar tikar dan membawa makanan, seolah sedang merayakan Lebaran.

"Saudara-saudara mau dicurangi atau tidak? Saya kira, cukup ya," kata Prabowo dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/4).

"Tanggal 17 April jaga TPS, tanggal 17 April bawa lontong, bawa ketupat, bawa sarung, bawa tiker. Kita Lebaran di TPS. Yang punya makan (an), bagi yang tidak punya makanan (an). Satu hari, adalah hari rakyat menang," tandasnya.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.