Baghdad - Pasukan Iran memborbardir pangkalan udara Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dengan menggunakan lusinan rudal balistik, kata pejabat di Washington dan Taheran. Penyerangan ini membuktikan Iran benar-benar ingin membalas dendam atas kematian petinggi militer dan juga komandan pasukan elit Iran, Quds, Qassem Soleimani dan wakilnya Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara menggunakan drone tanpa awak dekat bandara Irak.
Sumber-sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa sembilan roket menghantam pangkalan udara Ain al-Asad dekat kompleks militer Irak, lokasi pangkalan pasukan asing. Serangan itu berlangsung dalam tiga gelombang tepat setelah tengah malam, kata sebuah sumber seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 8 Januari 2020.
Iran dengan cepat mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu. TV pemerintah dalam siarannya menyebutkan pasukan Iran telah melepaskan puluhan rudal ke pangkalan militer di Irak. Iran mengancam akan melakukan serangan yang lebih gencar bila AS balas menyerang.
Tentara Amerika Serikat berjalan-jalan di kompleks pangkalan Taji yang menampung pasukan Irak dan AS, terletak tiga puluh kilometer utara Baghdad, pada 29 Desember 2014. (Foto: AFP / Ali Al-Saadi|Channel News Asia)
Trump sebut militer AS kuat dan lengkap
Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung bereaksi atas serangan itu dalam twitternya. Trump mengkalim sejauh serangan itu tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Soal korban jiwa juga belum ada kabar lebih lanjut. "Sejauh ini, kami memiliki militer yang kuat dan lengkap di seluruh dunia," katanya seperti dikutip dari voanews.com.
Pentagon menyebutkan bahwa pihaknya masih mendata kerusakan yang terjadi pasca gempuran rudal Iran. "Jelas bahwa rudal itu diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil," kata penjelasan Pentagon.

Pangkalan militer sudah siaga tinggi
Juru bicara Pentango menyatakan belum ada laporan langsung mengenai korban. Menurutnya Pentagon sudah siap terhadap kemungkinan Iran akan menyerang pangkalan militer. "Pasukan di pangkalan milter sudah siaga tinggi karena kami sudah mencium indikasi Iran berencana untuk menyerang pasukan AS dan kepentingan kami di kawasan ini," katanya.
Trump bertemu dengan tim keamanan nasionalnya di Gedung Putih, termasuk Sekretaris Negara Mike Pompeo dan Sekretaris Pertahanan Mark Esper. Pemerintahan Trump akan menyampaikan pernyataan resmi pada Rabu pagi waktu setempat.
Serangan Iran untuk membela diri
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam cuitannya di akun twitter menyatakan, Iran telah melakukan langkah-langkah proporsional dalam pertahanan diri. "Kami tidak mencari perang, tapi membela diri dari segala bentuk agresi," katanya.
Seorang pejabat senior Iran pada Selasa mengatakan Taheran sedang mempertimbangkan beberapa skenario untuk membalas kematian Jenderal Soleimani. "Kami akan membalas dendam, itu pasti," kata Kepala Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami di Kerman, kota kelahiran Jenderal Soleimani.[]