IPI: Rocky Gerung Gagah dan Keren Pakai Jaket Demokrat

Karyono menilai bahwa Rocky Gerung sangat tepat apabila ia menjadi think thank Partai Demokrat.
Karyono Wibowo. (Foto: Tagar/Facebook Karyono Wibowo)

Jakarta - Pengamat Politik Indonesian Publik Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, Rocky Gerung sangat cocok menjadi kader fenomenal Partai Demokrat. Menurutnya, Rocky terlihat semakin gagah dan keren dengan jaket partai berlambang mercy.

"Tidak hanya nampak gagah dan keren, Rocky juga sangat cocok menjadi kader Demokrat," kata Karyono kepada dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Rabu, 28 Juli 2021.

Karyono juga melihat bahwa sosok Rocky Gerung dengan bekal ilmu pengetahuan dan kemampuannya berdebat, sangat tepat apabila ia menjadi think thank Partai Demokrat.

Apalagi, lanjut Karyono, jika ditelusuri sepak terjang Rocky dalam pergulatan pemikiran di ruang publik, secara tidak langsung menguntungkan partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.

"Kritik Rocky yang sangat tajam dan dilakukan bertubi-tubi terhadap pemerintahan Jokowi secara tidak langsung memberikan benefit politik bagi oposisi," ujarnya.

Seingat Karyono, dari total kritik yang terlontar lebih dari 90 % mengkritik Jokowi dan pemerintahannya. Peran Rocky tidak hanya menunaikan tugas sebagai intelektual dan kritikus, tetapi di sisi lain, dalam persepsi publik seolah Rocky menjadi jubir tidak resmi kelompok oposisi.


Tidak hanya nampak gagah dan keren, Rocky juga sangat cocok menjadi kader Demokrat.


"Hemat saya, hal ini tidak menjadi persoalan dan lumrah dalam sistem demokrasi. Kritik yang dilakukan Rocky sebaiknya disikapi dengan santai. Penyelenggaraan pemerintahan memang perlu check and balance," katanya.

Tokoh GMNI ini tidak mempermasalahkan sikap kritis yang diperankan Rocky Gerung paralel dengan sikap partai oposisi juga simetris dengan posisi Partai Demokrat yang memposisikan diri sebagai partai penyeimbang.

Menurutnya, sistem pemerintahan demokrasi memerlukan kekuatan penyeimbang untuk mengontrol jalannya pemerintahan.

"Namun, pelaksanaan demokrasi tentu harus berjalan sesuai konstitusi dan regulasi agar demokrasi tidak memakan anak kandungnya sendiri," katanya. []

Baca Juga: KLB Deli Serdang: Moeldoko Masih Berhak Pakai Baju Demokrat

Berita terkait
Dituduh Dalangi Jokowi End Game, Demokrat Siap Hadapi Buzzer
Demokrat memilih untuk fokus membantu rakyat yang terdampak pandemi Covid-19 dan tak ambil pusing soal fitnahan dari pendengung pemerintahan
Ketum Demokrat: Tak Ada yang Lebih Berharga daripada Nyawa
Ketum Demokrat AHY mengatakan di masa sulit seperti pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir tak ada yang lebih berharga dari pada nyawa.
Penyalahgunaan Spyware Merusak Tatanan Masyarakat Demokratis
Komisioner Tinggi PBB untuk urusan HAM, Michelle Bachelet, menyampaikan peringatan tentang penyalahgunaan teknologi pemindaian
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)