IPB Tawarkan Inovasi Precipalm ke Kelapa Sawit

IPB menawarkan inovasi pertanian yang disebut dengan Precipalm. Inovasi ini ditawarkan ke perusahaan kelapa sawit.
Ilustrasi - Pohon kelapa sawit. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Institut Pertanian Bogor (IPB) menawarkan inovasi pertanian yang disebut dengan PrecipalmInovasi ini ditawarkan ke perusahaan kelapa sawit. 

Apa itu Precipalm? Precipalm memiliki makna sistem yang memberikan rekomendasi pemupukan Nitrogen Phospat Kalium (NPK) pada tanaman kelapa sawit lewat citra daun. Inovasi Precipalm mendapat umpan balik positif banyak industri, khususnya perusahaan kelapa sawit. 

"Saya senang, karena semakin banyak mitra yang memanfaatkan inovasi IPB University maka itu semakin bagus. Berarti inovasi yang telah dihasilkan IPB University ada added value (nilai tambah) yang bisa kita sematkan kepada mitra," kata Rektor IPB, Dr  Arif Satria. 

Arief Satria berharap dengan inovasi teknologi ciptaan IPB ini nantinya dapat memajukan industri pertanian. Apalagi teknologi Precipalm tak hanya bisa dimanfaatkan untuk PT Perkebunan Nusantara (PTPN) saja, tetapi perusahaan swasta, hingga masyarakat umum.

Baca juga: Cara Dinas Pertanian Taput Antisipasi Dampak Kemarau

Itu kerena teknologi Precipalm ini diciptakan hanya untuk menghemat biaya pemupukan pada kelapa sawit sekitar 10 hingga 15 persen. 

"Kalau kita bisa menghemat pupuk sebesar 10 sampai 15 persen, biaya pupuk bisa ditekan sebesar Rp 400 miliar, angka ini lumayan besar. Kuncinya kan pada pupuk, kalau pupuk berhenti ya sudah, nutrisi untuk tanaman tidak ada,"  ucap dia.

Sementara Dekan Fateta IPB Kudang Boro Seminar mengungkapkan riset tentang Precipalm ini sudah berjalan selama dua tahun dengan penyempurnaan model dan kandungan nutrisi pupuk.

Dari hasil penelitian itu dilakukan untuk menjadi dasar penentuan dosis atau takaran pemupukan kelapa sawit. "Jadi akan terlihat mana yang kandungan nutrisinya rendah sehingga harus dipupuk lebih. Jika sudah cukup pupuk maka tidak perlu. Sehingga dalam satu lahan tidak dipupuk semua dalam satu dosis yang sama," ujar Kudang. 

Sebagai informasi pembuatan Precipalm ini merupakan hasil kolaborasi antara IPB dengan Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia Holding Company.

Baca juga: Urutan 5 dari 222 Negara, PDB Pertanian Indonesia Naik Rp 900 Triliun 


Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.