Soerang, (Tagar 23/2/2018) - Akibat intensitas hujan tinggi, Kabupaten Bandung diterjang longsor di beberapa wilayah salah satunya di Kampung Sawah Beura RW 06, Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
Menurut Kepala Desa Cilame, Alo Sobirin, akibat longsor yang terjadi jalan menuju wilayah Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat terputus karena tertutup material longsor.
"Tetapi longsor tidak menelan korban jiwa, hanya akses jalan saja yang tertutup," ujar Alo di Soreang, Jumat (23/2).
Lebih lanjut, Alo menjelaskan, bencana longsor yang terjadi ini diperkirakan terjadi pada kamis malam sekitar pukul 10.00 WIB. Hal ini akibat intensitas hujan yang lebat yang akhirnya menggerus tanah dan mengakibatkan tebing longsor sekitar 10 meter.
"Akibatnya, akses transportasi warga tertutup karena badan jalan terhalang material longsor. Sehingga warga hatus memutar arah dengan jarak yang lumayan jauh," jelasnya.
Alo menambahkan, wilayah Desa Cilame memang rawan longsor karena kondisi tanahnya labil dan berbukit. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk waspada karena intensi hujan masih tinggi dan dikhawatirkan akan memicu longsor.
"Memang Cilame rawan longsor, sudah lama tidak terjadi longsor. Berharap kepada dinas terkait, bisa memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih waspada," tukasnya
Hal senada dikatakan, Cep Aziz Sukandar, Camat Kecamatan Kutawaringin, menurutnya longsor terjadi juga di Desa Sukamulya dan hampir menimpa rumah warga.
"Longsor terjadi di desa lain juga, memang kutawaringin rawan longsor karena wilayah tebing dan bukit," katanya
Karena Kecamatan Kutawaringin merupakan salah satu wilayah rawan longsor, pihaknya pun menghimbau kepada warga agar lebih waspada mengingat sekarang hujan terus terus mengguyur Kabupaten Bandung dan sekitarnya.
"Warga harus lebih waspada karena Kutawaringin wilayah bukit yang bertebing. Dan juga intensi hujan diprediksi masih tinggi," imbaunya,
Sejauh ini, penanganan longsor sedang dilakukan dengan menurunkan alat berat milik Dinas PUPR. Hal ini dilakukan untuk mengeruk material longsor, supaya warga sekitar bisa melewati atau bisa mengakses jalan tersebut. (fit)
