Inkubasi Sispreneur Dukung Usaha UMKM Perempuan

Inkubasi Sispreneur sebagai penggerak ekonomi usaha mikro keluarga yang menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya
Peluncuran Kelas Inkubasi Sispreneur, 12 Agustus 2020 (Foto: Tagar/jabarprov.go.id).

Bandung - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, resmikan peluncuran Kelas Inkubasi Sispreneur yang ditujukan bagi kalangan perempuan pelaku usaha mikro serta mampu menghubungkan perempuan pelaku usaha mikro hingga akhir 2020 dengan teknologi digital.

Menurut Bintang, sasaran perempuan pelaku usaha mikro dalam program Sispreneur kolaborasi Kemen PPPA dengan PT. XL Axiata adalah 200 perempuan pelaku usaha mikro binaan Kemen PPPA. "Kemen PPPA mendapatkan dukungan dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan, yaitu Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Kapal Perempuan, dan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA)," kata Bintang.

Bintang mengatakan bahwa usaha mikro merupakan jenis usaha yang dapat bertahan dan mampu menyelamatkan ekonomi kita pada krisis moneter pada 1997-1998, sehingga pihaknya berkeyakinan UMKM di Indonesia berpotensi untuk kembali menyelamatkan pemulihan ekonomi akibat pandemi yang melanda saat ini dengan memanfaatkan akses teknologi, go-online dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru.

"Melalui adaptasi dengan teknologi dan pemanfaatan e-commerce, perempuan penggerak pelaku usaha mikro berpotensi menguasai pasar dan terus memperbesar kontribusi ekonomi bagi bangsa. Melalui kesempatan ini, saya perlu mengingatkan bahwa perempuan melek digital adalah sebuah keharusan,” ujar Bintang pada Webinar Strategi dan Peluang Bagi Perempuan Pelaku Usaha Mikro Go-Digital sekaligus Peluncuran Kelas Inkubasi Sispreneur, 12 Agustus 2020.

Bintang mengatakan, peserta yang terpilih mengikuti program ini akan mendapatkan pembinaan secara gratis, baik secara konseptual, maupun praktek untuk mengembangkan usaha secara mandiri dan konkret serta mereka juga mendapatkan peluang untuk memperbesar jaringan pemasaran produk, serta memperluas cakupan pasar dan meningkatkan mutu serta kualitas produknya. "Tidak menutup kemungkinan untuk menjual produknya, baik lintas provinsi maupun hingga keluar negeri. Ini bukanlah mimpi. Di era seperti ini peluang sangat terbuka luas,” katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan melalui program yang dilakukan secara online tersebut, para perempuan pelaku usaha mikro akan mendapatkan bimbingan untuk mengembangkan bisnis kecil dengan memanfaatkan teknologi digital, diantaranya product ready, market ready dan digital and marketplace ready.

Perempuan dan UMKM merupakan pihak-pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan sosial selama masa pandemi Covid-19. Karena itu, program kelas inkubasi ini menjadi sangat relevan untuk diselenggarakan saat ini agar dapat membantu di dua sisi sekaligus. “Di sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya,” kata Dian (Parno/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
Ikut Tender Proyek BUMN, UMKM Perlu Pendampingan
Aturan terkait tender bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di proyek-proyek BUMN memerlukan pendampingan.
UMKM di Kota Bandung Tak Tersentuh Kredit Perbankan
Pelaku UMKM di Jabar, terutama di Kota Bandung, kian terpuruk bukan saja karena pandemi Covid-19, tapi juga karena sulit mengakses kredit perbankan
UMKM Karawang Manfaatkan Promosi Produk Lewat Daring
Kemajuan teknologi telekomuniasi, seperti internet, menunjang aktivitas bisnis daring, UMKM Karawang memanfaat promosi produk mereka lewat daring