Jakarta - Sama halnya dengan masalah peminjaman, investasi pun memiliki perhitungannya sendiri yang disebut dengan ROI atau Return on Investment.
Dalam isitilah bisnis, ROI merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentiifikasi adanya potensi rasio keuangan yang diperoleh selama melakukan investasi.
Bagi eksekutif maupin manajer memandang bahwa ROI adalah sebuah proyek maupun usaha karena ROI akan menunjukkan seberapa sukses usaha yang dijalankan tersebut.
Berikut adalah caranya.
Nilai dari ROI sendiri akan langsung menunjukkan peningkatan efisiensi dan juga keuntungan maksimal. Bahkan setiap pengeluaran apapun yang dilakukan oleh perusahaan bisa dihitung dengan ROI.
Segala macam aktivitas yang dilakukan oleh kantor mulai dari merekrut tambahan tenaga kerja, menciptakan media promosi iklan yang menarik dan sebagainya akan dihitung dalam ROI. Namun ditemukan berbagai kasus jika ROI digunakan dalam menentukan besaran dari nilai investasi yang telah dilakukan.
Dalam menghitung perolehan nilai investasi yang mungkin Anda dapatkan, maka dibutuhkan pembagian pendapatan yang diterima perusahaan per tahunnya atau bisa juga dengan menghitung keuntungan investasi yang diperoleh saat ini.
Salah satu cara untuk menghitung ROI adalah dengan membagi return atau laba bersih dengan jumlah dana yang diinvestasikan kemudian dikalikan seratus.
Atau, rumus menghitung ROI adalah:
Return/laba bersih investasi : Dana yang diinvestasikan x 100
Jadi jangan pernah berinvestasi dalam perusahaan yang sepertinya tidak sehat. Tidak sehat disini artinya adalah mereka membutuhkan modal karena sepertinya berada di ambang kebangkrutan.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Cara Menggunakan Aplikasi Bibit untuk Investasi
- 4 Pilihan Investasi di Tengah Pandemi Corona
- Pemerataan Infrastruktur Tingkatkan Investasi di Luar Jawa
- Investasi Saham Atau Trading? Inilah Perbedaannya