Inilah 5 Risiko Investasi Properti yang Perlu DIketahui

Apabila Anda gagal memperoleh keuntungan, atau lokasi tidak mendukung Anda bisa terjebak dengan properti itu selamanya.
Ilustrasi properti. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Meskipun memiliki banyak kelebihan, memulai bisnis properti juga tentunya memiliki risiko. Apabila Anda gagal memperoleh keuntungan, atau lokasi tidak mendukung Anda bisa terjebak dengan properti itu selamanya.

Sebenarnya besar tidaknya risiko bergantung pada toleransi risiko Anda, oleh karena itulah sebagian berani berinvestasi properti dan sebagian lagi memilih instrumen investasi lainnya.

Berikut risiko investasi properti sebelum Anda memilih untuk berinvestasi.


Investasi Padat Modal (High Capital Investment)

Investasi properti pun dapat dikatakan sebagai investasi yang bersifat padat modal (capital intensive). Karena semakin besar modal yang ditanamkan dalam properti, relatif semakin besar pula hasil yang didapatkan investasi properti tersebut.


Beban Perawatan (Management Burden)

Pemilik atau investor properti tak dapat membiarkan investasinya berjalan dengan hasil yang meningkat terus menerus, tanpa memastikan properti tersebut dalam keadaan baik. Dia juga mesti mengeluaran biaya tambahan guna merawat kondisi bangunan agar income dari sewa bisa meningkat.


Biaya Transaksi yang Tinggi (High Cost Transaction)

Untuk berinvestasi di sektor properti, Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dibanding berinvestasi di sektor lain. Biaya-biaya tersebut berupa pajak, antara lain: PPH (5% yang dikenakan bagi penjual) dan BPHTB (5% yang dikenaan bagi pembeli).


Keterjangkauan Investasi (Affordability Investment)

Dalam bisnis properti, harga mencerminkan kondisi penawaran dan permintaan. Harga properti ditetapkan berdasarkan sifat-sifat pasar lokal serta tren yang memengaruhi permintaan dan penawaran properti. 

Ada satu perbedaan signifikan antara menilai properti dan saham, yaitu affordability. Affordability tidak menjadi isu dalam saham, karena transaksi pembelian saham dilakukan secara tunai.


Waktu Lama untuk Membeli (Time Consuming Acquisition)

Membeli properti yang sesuai keinginan tidak bisa dalam tempo singkat, bisa dalam hitungan minggu atau bulan. Hal ini juga dijelaskan dalam sifat properti yang tidak likuid (lack of liquidity). 

Bahkan seorang pakar properti dari Amerika Serikat mengatakan, carilah 100 properti, pilih tiga yang terbaik, untuk mendapatkan satu properti yang diinginkan.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
Tips Membeli Rumah Pertama Untuk Pasangan Muda
Inilah pentingnya menabung dan berinvestasi sejak dini, agar apa yang kamu butuhkan dapat tercapai.
5 Tanaman Hias Rumah yang Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh
Tahukah Anda bahwa tanaman hias yang dikoleksi di rumah anda ternyata memiliki dampak kesehatan bagi penghuni rumah?
Tips Membuat Klaim Asuransi Pemilik Rumah
Anda dapat meningkatkan peluang sukses Anda dengan mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang diperlukan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.