Jakarta - Sampai saat ini manusia masih memiliki insting yang dibawa sejak nenek moyang mereka untuk bertahan hidup.
Insting tersebut didapatkan secara naluriah agar mereka terbebas dari apapun yang mengancam keselamatan diri sendiri dan keluarga.
Permasalahannya adalah ada beberapa insting bertahan hidup yang ternyata bisa membahayakan investasi.
Jika Anda terapkan mentah-mentah. Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Mendukung Suara Mayoritas
Naluri seperti ini menjadikan keputusan pribadi yang akan diambil akan dipengaruhi oleh suara kelompok yang mungkin saja bergerak ke arah yang berlawanan.
Naluri seperti di atas sebenarnya cocok diterapkan saat Anda ingin memilih restoran terbaik berdasarkan ulasan pengguna sebelumnya, memesan kamar hotel berdasarkan rekomendasi, dan lain sebagainya.
Masalahnya adalah proses pemikiran seperti di atas akan sangat mempengaruhi hasil investasi di kemudian hari.
Tidak Mau Mengambil Risiko
Menjadi orang yang pertama memasarkan produk atau teknologi memungkinkan Anda untuk mendapatkan kekayaan yang jauh lebih besar.
Contohnya saat Anda menjadi investor awal di perusahaan start up yang menjadi sangat sukses dan bisa memberikan hasil investasi yang tinggi karena harga sahamnya yang melambung tinggi.
Segera Melakukan Konsumsi
Segera memakan sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Jika ditunda, maka makanan tersebut akan rusak dan tidak bisa dikonsumsi lagi.
Sekarang naluri bertahan hidup seperti ini masih diterapkan oleh manusia. Dimana banyak manusia yang hanya berfokus pada kelangsungan hidup jangka pendek dan menghabiskan banyak uang di saat sekarang.
Kami berharap pembahasan di atas membuat para investor jauh lebih tangguh untuk mengambil keputusan dan berani untuk mengambil resiko untuk masa depan yang lebih baik.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Tips Melihat Kelayakan Proyek Bagi Investor
- Sebelum Mulai, Kenali 5 Risiko Investasi Reksadana
- Tips Investasi Properti yang Wajib Diketahui
- Ingin Berinvestasi Tapi Dana Terbatas? Inilah 3 Caranya