7 Kesalahan yang Harus Dihindari Seorang Investor Properti

Sektor properti ternyata bukan investasi yang mudah dilakukan. Jika sedikit salah perhitungan, investor akan mengalami kerugian.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Salah satu bisnis yang menjanjikan keuntungan lebih besar daripada sektor lainnya adalah investasi properti. Sektor properti ternyata bukan investasi yang mudah dilakukan. Jika sedikit salah perhitungan, investor akan mengalami kerugian. 

Banyak terjadi di antara para investor yang mengalami kegagalan saat pertama kali mencoba terjun di bisnis ini. Kegagalan tersebut terjadi karena banyak kesalahan yang saat akan investasi properti. 

Untuk menghindarinya dan bisa mendapatkan hasil yang diinginkan secara maksimal, Anda perlu mengetahui beberapa kesalahan dalam melakukan investasi properti. Berikut kesalahan investor properti yang harus dihindari


1. Waktu pembelian yang tidak tepat

Banyak investor baru yang melakukan pembelian saat siklus properti sedang booming. Sebenarnya saat tersebut adalah masa yang paling tidak tepat, karena harga sudah sangat tinggi, dan ketika investor berniat untuk menjual kembali, akan sulit mencari pembeli yang berminat secara serius. Harga di masa peak akan sulit turun dan bersaing secara murah.

Karena itu untuk menyiasatinya, Anda bisa memanfaatkan masa di mana pembelian properti tak terlalu ramai maupun sepi. Manfaatkanlah momen tersebut dengan baik!


2. Membeli di kawasan yang tidak tepat

Dalam investasi properti, faktor lokasi merupakan hal yang cukup pentingi. Tidak hanya berkaitan dengan lokasi, namun juga dengan lingkungan sekitar serta konsep yang dipilih. Jika Anda membeli properti di suatu kawasan perumahan yang ternyata sepi, maka hal ini akan menjadi bumerang.

Sebaliknya, jika Anda bisa memperhitungkan jika kawasan tersebut menjadi ramai dan hidup beberapa waktu ke depan, maka akan menjadi sebuah keuntungan. Investor akan mudah menjual properti tersebut dengan harga yang baik. Maka dari itu, dibutuhkan insting serta kejelian investor untuk mengetahuinya.


3. Tidak mengutamakan aspek legalitas

Salah satu aspek terpenting dalam properti adalah aspek legalitas, karena itu berurusan dengan hak kepemilikan. Ada investor yang membeli properti tanpa mempertimbangkan hal ini, sehingga ketika properti itu sudah berjalan, dan tidak memiliki izin yang tidak sah, tentu investor harus menanggung risikonya.


4. Mengabaikan perawatan

Untuk menjaga harga yang tetap baik, investor perlu menjaga kebersihan dan perawatan sebuah properti. Kebanyakan investor tidak akan menempati aset yang ia miliki. Namun banyak juga investor yang membiarkan aset miliknya tidak terawat, bahkan terlihat kotor dan jorok.

Jika rumah atau apartemen yang dimilikinya rusak, tentu ini akan memengaruhi harga jual. Hal ini pasti akan menjadi sebuah kerugian besar bagi investor.


5. Tidak jeli dalam membeli

Membeli properti untuk investasi membutuhkan riset yang cukup kuat. Selama ini banyak sekali terjadi investor yang hanya tertarik dari tampilan fisik. Padahal investor harus memiliki perbandingan properti-properti mana saja yang ingin dia beli.

Ada banyak faktor juga harus diperhatikan antara satu properti dengan properti lainnya mulai dari lokasi, akses, fasiltas dan lainnya sebagainya. Karena itu, membeli properti butuh analisis sehingga propertinya dapat terjual dengan harga tinggi dan cepat laku.


6. Tidak membuat estimasi biaya

Bukan hanya investasi properti, investasi apapun harus direncanakan dengan baik. Banyak investor pemula yang kebingungan karena tidak membuat estimasi biaya. Karena itu jangan sampai Anda memulai investasi tanpa persiapan atau rencana jangka panjang.

Buatlah estimasi biaya operasional dan keuntungan yang didapat. Anda juga harus mengetahui, berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan keuntungan ke depan. Selain itu, Anda juga harus perhitungkan biaya tambahan meliputi, biaya listrik, air dan perawatan bangunan.


7. Tak mementingkan kualitas

Seringkali, karena ingin cepat mendapatkan untung besar, seorang investor tidak mementingkan kualitas properti tersebut. Salah satu contohnya adalah dengan memilih bahan bangunan yang paling murah. Banyak investor yang berpikir, kalau konsumen tidak menjadikan hal tersebut sebagai hal utama. Padahal, kalau properti Anda mengalami kerusakan dalam waktu dekat, maka kredibiltas Anda sebagai investor akan menjadi taruhannya. []

(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga


Berita terkait
Lebih Baik Mana, Investasi Saham atau Properti?
Walaupun sama-sama terlihat menggiurkan, kedua investasi ini memiliki kekurangan dan kelebihan yang tidak dimiliki satu sama lain.
5 Jenis Agen Properti, Solusi Tepat Jual Beli Rumah
Masing-masing jenis agen properti ini memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu.
5 Penyebab Gagalnya Investasi Properti
Karena investasi merupakan hal yang memerlukan modal besar, pastikan kamu tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam menjalankannya.
0
Opini: Salah Kaprah tentang Proses Mediasi dalam Perselisihan Hubungan Industrial
Saya berharap Kementerian Ketenagakerjaan memiliki niat baik untuk mematuhi Pasal 8 UU PPHI untuk mendukung proses mediasi - Timboel Siregar