Ini Tujuh Negara dengan Investasi Terbesar di Sumbar

Tujuh negara berinvestasi ke wilayah Sumatera Barat senilai Rp 2 triliun. Belanda, Singapura dan Malaysia paling mendominasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Maswar Dedi (Foto : Tagar/Rina Akmal)

Padang - Sepanjang tahun 2019, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 157.113 dollar AS atau setara Rp 2 triliun lebih. Nilai investasi terbesar datang dari Belanda.

Ada tujuh negara yang berinvestasi di Sumbar. Paling besar itu Belanda, Singapura dan Malaysia.

Dari dataDinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, nilai investasi Belanda di Sumbar mencapai 71.691,20 dollar AS. Kemudian peringkat kedua disusul Singapura, dengan nilai investasi 38.090,40 dollar AS.

Malaysia menduduki posisi ketiga dengan investasi sebesar 22.940,70 dollar AS. Selanjutnya Hongkong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), berinvestasi di Ranah Minang sebesar 19.997,40 dollar AS.

Negara Australia juga menanamkan investasi senilai 1.514,90 untuk wilayah Sumbar. Ada juga investasi India dengan nilai 990,40 dollar AS, dan Tiongkok sebesar 692,80 dollar AS.

"Ada tujuh negara yang berinvestasi di Sumbar. Paling besar itu Belanda, Singapura dan Malaysia," kata Kepala DPMPTSP Sumbar Maswar Dedi, Kamis, 20 Februari 2020.

Sementara itu, realisasi PMA per sektor menyasar berbagai lini. Paling besar di sektor sekundar yaitu industri makanan, teksil, barang dari kulit dan alas kaki, kayu kertas dan percetakan, kimia dan farmasi, karet dan plastik, mineral dan non logam, logam, mesin dan elektronika.

"Ada juga instrumen kedokteran, presisi, optik dan jam, kendaraan bermotor dan alat transportasi, serta industri lainnya. Nilainya mencapai 32.445,70 dollar AS," katanya.

Di sektor tersier nilainya mencapai 28.693,40 dollar AS. Produknya berupa listrik, gas, air, kontruksi, perdagangan, reparasi, hotel, restoran, transportasi, gedung, komunikasi, perumahan, kawasan industri, perkantoran, dan jasa lainnya.

Menurut Maswar Dedi, realisasi investasi di Sumbar tahun 2019, lebih banyak disumbangkan oleh sektor energi baru terbarukan, pariwisata, dan sektor industri. Hal ini sesuai dengan sektor prioritas investasi di Provinsi Sumbar.

"Untuk PMA, sekitar 60 persen dari realisasi investasi berasal dari bidang usaha kelistrikan baik PLTPB maupun PLTA. Sedangkan untuk PMDN, sektor kelistrikan menyumbang sekitar 10 persen dari realisasi investasi PMDN," tuturnya. []


Berita terkait
Investasi Sumatera Barat 2019 Diklaim Lebihi Target
Nilai investasi Pemprov Sumatera Barat tahun 2019 diklaim melebih target yang ditetapkan.
Revitalisasi Kesultanan Banten Tingkatkan Ekonomi
Revitalisasi Kawasan Kesultanan Banten yang dulu kotor dan jorok, kini dia ubah menjadi kawasan religi yang representatif dan terbesar di Indonesia
Ekonomi Singapura Keok oleh Virus Corona
Singapura kemungkinan memasuki masa resesi karena prospek ekonomi yang melemah setelah imbas wabah virus corona.